BOGOR, iNewsBogor.id - Puasa Ramadhan 1444 H kini memasuki fase penting dan menentukan apakah kita berhasil masuk dalam golongan yang Allah sebut dalam Surat al Baqarah sebagai tattaquun atau orang-orang yang bertakwa.
Di sepuluh hari tetakhir kita dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah melalui i'tikaf. Sebab mengapa di sepuluh hari terakhir i'tikaf begitu dianjurkan karena lewat cara itulah kita bisa mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar. Suatu malam istimewa yang bermakna seribu bulan sepadan dengan 30 ribu hari ekuivalen dengan 82 tahun. Itu artinya ibadah di malam lailatul qadar sama senilai dengan ibadah selama 82 tahun.
Apa itu I'tikaf
Dikutip dari laman kemenag.go.id, I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.
I'tikaf jembatan untuk mendapatkan keberkahan di malam lailatul qadar. (Foto : Istimewa).
I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).
Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama,
- Imsak 04.29
- Subuh 04.30
- Syuruq 05.47
- Dhuha 06.19
- Zuhur 11.59
- Ashar 15.17
- Maghrib 17.57
- Isya 19.06
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait