BOGOR, iNewsBogor.id - IPB University bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Agrianita IPB me-Launching gerakan sosial IPB peduli Stunting dalam program Go-Roasting (Gotong royong atasi stunting Kota Bogor) di wilayah Kecamatan Bogor Barat yang dilaksanakan di Aula Masjid Al-Iman, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (26/5/2023).
Kecamatan Bogor Barat menjadi wilayah pertama diterapkannya program Go-Roasting yang merupakan upaya pentahelix untuk penanganan stunting dan pencegahan stunting di lima kelurahan yang juga akan berlanjut ke tingkat kota yang diharapkan juga bisa diterapkan di tingkat nasional.
Dekan Fakultas ekologi Manusia, Sofyan Sjaf mengatakan, stunting ini dalam keilmuan masuk dalam ketahanan keluarga yang sudah dibedah, dianalisis melalui riset, baik penanganannya maupun pencegahannya.
"Riset dan analisis merupakan fungsi pendidikannya melalui penelitian sudah dilaksanakan IPB dan hari ini adalah fungsi pengabdian. Jadi ini merupakan tri dharma perguruan tinggi bersama pengabdian yang kemudian didorong agar bersama masyarakat kita mengantisipasi persoalan stunting. Mudah-mudahan program ini juga bisa terus berlanjut hingga Go Nasional," katanya.
Ia berharap persoalan stunting ini bisa turun signifikan dan tidak terjadi kasus baru melalui penanganan dan pendekatan yang dilakukan secara sains.
Ketua Departemen IKK IPB University, Tin Herawati yang juga Koordinator IPB Peduli Stunting mengatakan, kegiatan Go-Roasting ini meliputi kegiatan refreshing bagi para kader, edukasi keluarga, pemberian makanan tambahan, dan dapur peduli keluarga.
Refreshing bagi para kader ini lanjut Tin merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan para kader dan Bunda peduli stunting tingkat kelurahan dalam mengukur tinggi dan berat badan balita agar lebih akurat dan tervalidasi.
"Untuk edukasi keluarga ini dilakukan karena mengingat sebagian 70 persen ibu dengan kondisi anak stunting itu ada di lingkaran kurangnya pengetahuan yang belum memadai dalam mengasuh anak. Makanya kita memberikan pembekalan atau edukasi," katanya.
Untuk pemberian makanan tambahan lanjut Tin, Pemkot Bogor melalui berbagai gerakan baik dalam program Pemkot Penting Lur yakni gerakan ASN peduli stunting dengan berbagi satu setengah kilogram telur ataupun makanan tambahan dari Dinas Kesehatan dan Dalduk KB dan dinas lainnya.
Sedangkan untuk dapur peduli keluarga itu nantinya para kader akan mendapatkan pelatihan atau edukasi untuk mengolah makanan yang juga makanan tersebut akan dibagikan kepada anak-anak stunting dan yang berisiko stunting.
Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Bogor yang juga Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Pemkot Bogor selama ini terus berjuang dalam upaya menurunkan stunting dan mencegah adanya kasus baru. Program yang baru-baru ini dilaksanakan adalah ASN Peduli Stunting dengan berbagi satu setengah kilogram telur untuk mengintervensi 1.000 anak selama enam bulan.
"Alhamdulillah ASN Kota Bogor adalah kelompok pertama yang secara langsung menyumbang untuk penanganan stunting. Jadi mau Go Roasting atau Penting Lur dan program lainnya tinggal dikolaborasikan. Semua sudah ada datanya by name by address," katanya.
Dengan kolaborasi dan sinergi ini lanjut Dedie, pekerjaan rumah dalam percepatan penanganan stunting dan pencegahan stunting di Kota Bogor bisa diselesaikan bersama.
"Saya berterimakasih sekali dan apresiasi kepada seluruh pihak dari IPB, akademisi, dunia usaha yang sudah turut serta mendukung ikut aktif dalam penanganan stunting di Kota Bogor," katanya.
Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi mengatakan, sejak menjabat sebagai camat dirinya langsung melakukan validasi data dan melakukan home visit kepada anak yang mengalami stunting dan berisiko stunting sesuai arahan dari Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Bogor.
Setelah itu dirinya bersama internal kecamatan dan kelurahan melakukan rumusan upaya yang bisa dilakukan wilayah dengan melakukan edukasi, sosialisasi, home visit dan kolaborasi dengan akademisi yang diawali dari gerakan alumni.
"Kebetulan saya alumni IPB dan ketua alumni IPB angkatan 32 mengadakan kolaborasi dengan ibu ketua agrianita IPB dari sini bolanya meluncur kepada pak Dekan fakultas Fema IPB, kemudian ahli stunting Dr Tin dari sana kemudian bersama IPB merangkul berbagai CSR dan berbagai elemen IPB memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat dan kader," ujarnya.
Ia berharap dengan kolaborasi ini penanganan stunting di Kecamatan Bogor Barat bisa diselesaikan sehingga tidak ada juga angka stunting baru dengan adanya upaya pencegahan.
Dalam kegiatan ini hadir juga dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dalduk KB, Kepala Puskesmas se Bogor Barat, para lurah, akademisi, forum kota sehat dan tokoh masyarakat serta para kader bunda peduli stunting, PKK.
Kegiatan yang didukung oleh dunia usaha dari PT indofood, Nestle, Unilever dan Perumda Tirta Pakuan ini juga dilakukan secara simbolis penyerahan bantuan Septic Tank untuk wilayah Bogor Barat dan Bogor Selatan oleh Biofal senilai Rp 28 juta dan bantuan dari CV Nutrima untuk penanganan stunting sebesar Rp 38 juta.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait