"Sehingga, hal itu yang menginisiasi kami memeriksa kesehatan performa sopir angkot itu sendiri," lanjut Galih.
Dalam kegiatan itu, pihaknya berhasil menjaring 50 sopir angkot dan pengemudi ojol. Usai dilakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan, dari jumlah itu 6 di antaranya didapati memiliki kadar gula darah yang cukup tinggi.
Sejumlah pengemudi yang memiliki riwayat penyakit kemudian diberikan edukasi tentang menjaga pola hidup sehat, serta diberikan rujukan untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin.
"Semoga kedepan, para sopir angkot maupun pengemudi ojol performanya lebih fit lagi, staminanya lebih baik lagi. Karena itu menjadi sumber daripada keselamatan dalam berkendara," tandas Galih.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait