Suhu Panas, 230 Jemaah Haji 2023 Meninggal, Paling Banyak dari Indonesia

Muhammad Rio Alfin Pulungan
Semprotan air diaplikasikan untuk membantu jemaah haji dalam beribadah di tengah cuaca panas 2023. (Foto: AP).

JAKARTA, InewsBogor.id - Lebih dari 2.000 orang jemaah haji di Arab Saudi dilaporkan mengalami stres panas akibat cuaca yang sangat panas. Suhu di Saudi mencapai 48 derajat Celsius.

"Jumlah kasus stres akibat panas sejak awal hari ini telah mencapai 1.721 orang," kata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Saudi, dilansir AFP, Jumat (30/6/2023)

Kementerian Kesehatan Saudi mengimbau masyarakat untuk menghindari sinar matahari langsung dan memperbanyak minum air.

Pada Kamis (29/6) waktu setempat, tercatat sekitar 1.700 kasus stres panas terjadi, ketika banyak jemaah haji berada di tempat-tempat suci setelah menyelesaikan ritual utama.

Jumlah tersebut menambahkan 287 kasus stres panas yang sebelumnya telah dilaporkan.

Para pejabat tidak memberikan informasi tentang jumlah jemaah haji yang meninggal dunia. 

Namun, berdasarkan laporan dari berbagai negara, setidaknya 230 jemaah haji telah meninggal dunia, dengan jumlah terbanyak berasal dari Indonesia. Belum ada informasi tentang penyebab kematian jemaah haji tersebut.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah menyatakan bahwa setidaknya 209 orang Indonesia meninggal selama haji. 

Namun, Konsul Jenderal tersebut menjelaskan bahwa kematian jemaah haji tidak disebabkan oleh heat stroke.

"Tidak tepat jika dikatakan banyak jemaah haji Indonesia yang meninggal karena heat stroke," kata Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, seraya menambahkan bahwa penyebab kematian kebanyakan adalah penyakit jantung dan pernapasan.

Namun, dia mengakui bahwa beberapa peziarah mengalami pingsan selama melakukan ziarah selama berhari-hari "karena panas".

Salah satu peziarah tertua dari Iran, yang berusia 114 tahun, meninggal karena serangan jantung. 

Terdapat juga 10 kematian dari Iran, delapan dari Aljazair, dan empat dari Maroko. Sementara itu, delapan peziarah dari Mesir dilaporkan meninggal dunia.

Cuaca Panas Ekstrem

Kemenkes Saudi menyatakan bahwa ratusan orang dirawat karena masalah jantung, termasuk seorang pria Filipina berusia 78 tahun yang sukses menjalani operasi jantung terbuka di Mekkah.

Angka sebenarnya dari kasus stres panas, termasuk sengatan panas, kelelahan, kram, dan ruam, mungkin lebih tinggi, karena banyak penderita yang tidak pergi ke rumah sakit atau klinik.

Orang-orang yang berjuang dengan cuaca panas adalah pemandangan umum, terutama setelah salat berjemaah di luar ruangan di Gunung Arafat, di mana banyak ponsel mati karena panas dan tempat teduh sulit ditemukan.

Haji memiliki sejarah bencana yang mematikan, termasuk serangan dan aksi militan, namun tantangan utama tahun ini datang dari suhu yang ekstrem.

Pemerintah Saudi telah mengirim ribuan paramedis dan mendirikan rumah sakit lapangan untuk membantu mengatasi risiko tersebut. Haji tahun ini merupakan yang terbesar sejak kunjungan sebanyak 2,5 juta orang sebelum pandemi Covid-19.

Iklim Teluk yang keras membuat Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2021 memperingatkan bahwa sebagian wilayahnya mungkin tidak bisa dihuni pada akhir abad ini karena pemanasan global.

Para ahli menyatakan bahwa suhu musim panas yang mencapai maksimum 50 derajat Celsius (122 derajat Fahrenheit) bisa menjadi kejadian tahunan pada akhir abad ini.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network