"Keterlibatan negara, dalam hal ini Swedia dan Denmark, dalam skandal penistaan Kitab Suci al-Quran mengindikasikan bahwa rezim-rezim Barat di Eropa hingga Amerika Utara secara terbuka telah memposisikan dirinya vis-a-vis umat Islam," kata Zahir.
"Adapun pemilihan oknum Kristiani dalam kasus penistaan terbaru mencerminkan bahwa Swedia yang mewakili rezim-rezim Barat bernafsu untuk menciptakan konflik horisontal antar umat beragama, khususnya umat Islam versus umat Kristiani," imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, ABI melayangkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah. ABI juga meminta perwakilan negara Swedia dan Denmark di Indonesia turun tangan terhadap hal tersebut. Berikut adalah poin-poin tuntutan ABI:
1. Memandang seluruh aksi penistaan terhadap kehormatan Umat Islam sebagai bentuk agresi dan permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin.
2. Mengecam sikap absurd pemerintah Swedia dan Denmark yang merestui rangkaian aksi biadab yang menghina dan menista Alquran di negaranya.
3. Mendorong khalayak dunia, khususnya umat Islam, untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, mendasar, dan bertanggung jawab dalam merespons rangkaian aksi biadab tersebut seraya menyusun rencana antisipasi agar aksi biadab yang serupa tidak terulang di masa mendatang.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait