"Sebagai orang Sunda saya sangat memahami kalau ada gejolak seperti itu, karena di Bogor kan juga ada Kamis Aunda. Pangsinya, bahasa Sunda dan kita terbiasa tapi tidak pernah rapat dari ujung ke ujung pakai bahasa Sunda, enggak pernah. Orang Sunda juga tahu diri, tahu menempatkan diri," ungkapnya.
Dengan begitu, sudah sewajarnya Arteria menghadapi gejolak akibat dari pernyataannya sendiri. Bima berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran untuk semua pihak.
"Ini risiko pernyataan yang bersangkutan. Ini konsekuensinya, ini pelajaran buat semua untuk hati-hati mengeluarkan pernyataan," pungkas Bima. Diketahui, Arteria Dahlan membuat gaduh masyarakat Sunda dengan pernyataannya yang meminta Jaksa Agung mencopot seorang Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
Arteria sudah meminta maaf. Namun ucapannya itu kepalang membuat warga Sunda marah dan melaporkannya ke polisi. Arteria dilaporkan dengan Pasal Perbuatan Tidak Menyenangkan, dan dianggap telah melanggar pemeliharaan bahasa daerah yang dilindungi oleh undang-undang.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait