KOTA BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan masyarakat untuk waspada karena Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Kota Bogor. Hal itu dikatakan Bima Arya setelah evaluasi dari jumlah penularan kasus Covid-19 di Kota Bogor yang belakangan ini terus meningkat.
"Sudah pasti Omicron, enggak usah dites lagi pasti Omicron, karena berbulan-bulan landai tiba-tiba lonjakan, ini pasti Omicron," kata Bima Arya saat ditemui di Hotel Salak Heritage, Kota Bogor, Minggu (23/1).
Menurut Bima Arya, saat ini pun sudah tidak penting lagi untuk mencari kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Kota Bogor. Karena, yang lebih penting saat ini adalah menyiagakan sistem kesehatan baik seperti vaksin, tracing, testing hingga treatmentnya.
"Ya enggak mungkin ditelusuri satu-satu, karena (kasus) akan melonjak terus, dan berbeda dengan PCR, ini enggak bisa tes di laboratorium (terus) pasti mahal dan laboratorium medisnya terbatas," ucapnya.
"(Tapi) pak Menkes sudah mengupayakan untuk (menyiapkan) satu sistem pengecekan yang lebih memungkinan kaitan tesnya," sambung Bima Arya.
Meski begitu, diyakini Bima Arya, peningkatan kasus jumlah terpapar Covid-19 di Kota Bogor ini sudah diprediksi pihaknya. Bahkan, ia sudah mengingatkan jajarannya sejak satu pekan terakhir.
Sehingga, saat ini yang akan dilakukan jajarannya adalah bersiaga menghadapi situasi lonjakan yang lebih tinggi dari varian Delta di Kota Bogor. Apalagi, pada Sabtu (22/1), jumlah terpapar Covid-19 di Kota Bogor tembus mencapai 36 kasus baru.
"Kita sudah lakukan semuanya antisipatif. Tempat tidur di Rumah Sakit sudah siap dikonversi, pusat isolasi sudah siap diaktivasi, Rumah Sakit perluasan sudah siap, ketersediaan oksigen juga dari jalur distribusinya kita pastikan siap," imbuhnya.
"(Termasuk) proses vaksinasi kita dorong terutama booster dan difokuskan juga vaksinasi bagi lansia dan anak-anak," lanjut Bima Arya.
Bahkan, dilanjutkan Bima Arya, karena Rumah Sakit diprediksi tidak akan mencukupi jumlah pasien Covid-19, pihaknya akan menyiapkan tempat isolasi mandiri di rumah-rumah warga.
"Tinggal pemantauan kondisi medis dari pasien isolasi mandiri ini yang harus kita siapkan sistemnya, seperti telemedicine kemudian koordinasi Puskesmas dengan rumah-rumah ini yang sangat penting," tandas Bima Arya.
Diketahui, dalam tiga hari belakangan ini jumlah kasus terpapar Covid-19 di Kota Bogor mengalami peningkatan. Mulai dari Kamis (20/1) ada penambahan 10 kasus baru.
Kemudian, Jumat (21/1) ada penambahan 16 kasus baru. Serta, Sabtu (22/1) ada penambahan 35 kasus baru dan satu pasien meninggal dunia.
Adapun, total keseluruhan kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Bogor hingga Sabtu (22/1) berjumlah 37.779 kasus. Dengan rincian, masih sakit sebanyak 82 kasus, meninggal dunia sebanyak 53 kasus dan pasien sembuh sebanyak 37.167 kasus.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait