BOGOR, iNewsBogor.id- Aksi premanisme intimidasi juga kekerasan verbal kembali dialami warga yang tinggal di kawasan rumah kontrakan di Bondongan Bogor Selatan Kota Bogor Jawa Barat, Sabtu, (28/10/2023) pagi.
Namun ironisnya, tindakan premanisme yang kerap dialami warga tak juga mendapat respon aparat setempat meski peristiwa terus berulang.
Seorang mewakili warga di lokasi, Alfons mengutarakan kronologi berawal, saat seorang bernama Hasan mendatangi warga yang tinggal di rumah kontrakan memaksa menyerahkan sejumlah uang dengan dalih bayar sewa kontrakan.Warga yang merasa tidak nyaman dengan tindakan oknum preman itupun meminta bantuan Tim Pengacara yang ditunjuk datang ke lokasi untuk menghadapinya. Persitegangan pun tak dapat dihindari namun beruntung tak berujung baku hantam.
"Tim saya akhirnya adu mulut dengan Hasan. Dia teriak teriak dan maki maki," ujar Alfons.
Alfons menambahkan, tindakan premanisme dilakukan Hasan nyaris berulang pada warga yang tinggal di rumah kontrakan. Aparat setempat nampak tak berdaya menghadapi ulah Hasan.
Sementara itu Kapolsekta Bogor Selatan, Kompol Diana saat dikonfirmasi lewat WA terkait peristiwa yang dialami warga, hanya menanggapi dengan jawaban, kasus Hasan sudah ditangani Polsta Bogor Kota.
"Siap...punten hal tersebut sudah dilaporkan oleh lawyer pemilik rumah ke Polresta," jawab singkat lewat WA, Sabtu, (28/10/2023).
Menurut Kuasa Hukum pemilik rumah kontrakan Alfons, pihaknya sudah enam kali membuat laporan polisi terkait tindakan intimidatif Hasan pada para penghuni kontrakan namun tak satupun ditindaklanjuti dengan pemanggilan. Padahal tindakan Hasn sudah kategori meresahkan masyarakat, terlebih disertai pemerasan.
"Kami membuat laporan polisi. Sudah 6 laporan polisi tapi sampai hari ini tidak ada satupun yg berjalan," ujar Alfons dengan nada kecewa.
Penampakan oknum preman bernama Hasan saat buat ulah di kawasan rumah kontrakan warga di Bondongan Kota Bogor. (Foto : Istimewa)
Lebih lanjut, kata Alfons para penghuni, diantaranya banyak yang memiliki anak kecil dibawah umur terus dibayangi ketakutan oleh ulah premanisme Hasan, meski akhirnya terpaksa mereka harus membayar mahal untuk itu.
"Para penghuni selama ini takut dan mengambil posisi aman karena takut dengan Hasan maka mereka memilih untuk stor uang ke Hasan," tandasnya.
Oleh karena laporan yang dibuat oleh pihaknya tak kunjung ditindaklanjuti aparat, Alfons berencana akan mengambil upaya hukum somasi.
"Kami akan membuat somasi kepada pengontrak agar membayar ke kami, bagi yang tidak bayar ke kami akan kami gembok pintu kontrakan," tegas Alfons.
Alfons pun memastikan, agar tindakan premanisme yang dilakukan Hasan tidak terus berulang, Alfons sudah melakukan upaya koordinasi dengan berbagai pihak.
"Kami sudah koordinasi dgn RT, RW, Babinsa, Babinmas, Kelurahan, Karang Taruna untuk duduk bersama namun sampai saat ini pihak aparat berdalih masih sedang berkoordinasi mencari waktu yg tepat," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait