"NCW meyakini dugaan ini nyata adanya karena Kaesang tidak memiliki pengalaman dalam organisasi politik, dan sejauh ini hanya memiliki kekuatan 'relasi kuasa'," kata Hanif.
Menjadi wajar, kata dia, apabila nantinya banyak pihak khawatir akan terjadinya kecurangan dalam pemilu. Jika pemilu tak jujur, lanjut Hanif, hal itu berpotensi melahirkan pemerintahan yang korup.
"Ini sama saja telah merusak nilai-nilai demokrasi, menghilangkan tujuan mulia reformasi yang menolak tirani seperti rezim Orde Baru," tandasnya.
Editor : Lusius Genik NVL
Artikel Terkait