JAKARTA, iNewsBogor.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mengeluarkan seruan tegas kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian beserta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk segera mencari solusi terkait masalah kualitas Kereta Api (KA) produksi PT INKA yang digunakan dalam Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek.
Permasalahan ini muncul setelah adanya keluhan mengenai kondisi LRT Jabodebek yang disebut bermasalah. Mulyanto mengungkapkan bahwa ketiga kementerian perlu melakukan evaluasi menyeluruh mengenai keputusan penggunaan KA produksi PT. INKA sebagai armada LRT.
Sebelumnya, sudah ada informasi yang mengindikasikan bahwa KA buatan PT. INKA tidak sesuai untuk angkutan penumpang sejenis KRL (kereta rel listrik), KRD (kereta rel diesel), LRT (light rail transit), atau trem.
Mulyanto meminta ketiga kementerian tersebut untuk bekerja sama mencari solusi guna mengatasi masalah ini. Ia menyoroti fakta bahwa, dengan segala pertimbangan yang ada, pemerintah akhirnya memilih KA produksi PT. INKA sebagai armada LRT.
Oleh karena itu, pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut perlu bertanggung jawab atas situasi saat ini.
"Terkait dengan kualitas produk KA dari PT. INKA yang membahayakan penumpang sehingga menyebabkan kegagalan operasi, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN harus memberikan teguran yang tegas kepada perusahaan plat merah ini. Karena terbukti bahwa produk yang dihasilkan tidak dapat digunakan sesuai standar yang seharusnya," tegas Mulyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Peristiwa ini menunjukkan mengapa sebelumnya PT KAI dan PT KCI lebih memilih menggunakan kereta bekas dari Jepang daripada produk dalam negeri. Terungkap bahwa kualitas KA produksi dalam negeri belum mencapai standar keamanan dan kenyamanan yang diharapkan.
"Memalukan jika kualitas produk industri kita yang baru kalah dari barang bekas produksi Jepang," ujar Mulyanto.
Ia mengimbuhkan, kasus ini harus menjadi sorotan serius pemerintah, yang berupaya menjaga kesejahteraan penumpang serta memastikan keselamatan mereka. Mulyanto berharap agar tiga kementerian dan PT KAI dapat segera menemukan solusi yang tepat.
Hal ini diharapkan akan menghindari kebingungan masyarakat yang dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara menggunakan produk dalam negeri dengan kualitas rendah atau memilih KA bekas Jepang yang dinilai merendahkan produk dalam negeri.
"Kita berharap agar produk dalam negeri dapat menjadi andalan yang sesuai standar dan aman bagi kebutuhan transportasi di Indonesia, tandasnya.
Editor : Lusius Genik NVL