Mahfud mendorong publik untuk memilih calon pemimpin dan wakil rakyat berdasarkan ikatan primordialisme, namun menegaskan agar agama dan unsur primordial tidak dijadikan sebagai bahan politik identitas untuk menjatuhkan calon atau kandidat lain.
"Jangan golput dengan beralasan muak melihat proses Pemilu ini, karena melihat kondisi politik di tingkat elite," ingatnya.
Mahfud juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024.
Ia menyampaikan keprihatinan terhadap pemilih, terutama pemilih cerdas seperti mahasiswa, yang mungkin bersikap apatis atau golput, karena hal tersebut dapat mengakibatkan terpilihnya pemimpin dengan track record yang buruk.
Dengan pemilih usia muda yang cukup besar pada Pemilu 2024, yaitu 115,6 juta orang, Mahfud menekankan bahwa suara anak muda memiliki dampak penting terhadap arah nasib bangsa.
Meskipun ia mengakui kesulitan mencari calon pemimpin yang sempurna, Mahfud menjamin bahwa tidak ada calon pemimpin yang sempurna di segala bidang.
Editor : Lusius Genik NVL
Artikel Terkait