Pupuh tak menyebut berapa banyak jumlah janda yang tinggal di kampung Panyarang, sehingga dijuluki kampung janda. Namun Ia tahu persis siapa saja warga yang tinggal di sini yang berstatus janda.
"Saya suka mendata janda di sini buat mendapat bantuan dari perorangan atau dari pemerintah," imbuhnya.
Menurutnya, latar belakang wanita berstatus janda di kampung ini juga macam-macam. Ada yang suaminya meninggal dunia karena bencana longsor belasan tahun lalu, ada juga suami meninggal karena sakit dan perceraian.
"Ada yang meninggal bukan karena longsor tapi 2-3 tahun nikah, dan memang ada janda yang baru tapi itu bukan karena longsor, karena dipisah sama suami usianya masih muda. Saya saja yang masih belum laku," ungkap Pupuh sambil tersenyum malu seperti menebar pesona.
Seperti diketahui, julukan Kampung Panyarang sebagai kampung janda memang sudah lama, sejak tahun 90-an. Musababnya tak lepas dari beberapa peristiwa yang menyebabkan pada wanita di kampung itu kehilangan suami, sehingga menjanda.
Kisah paling masyhur yang banyak diceritakan media di internet adalah peristiwa longsor yang merenggut nyawa banyak kaum pria di kampung tersebut. Kabarnya, ada puluhan pria di kampung tersebut tewas akibat tertimbun longsor, sehingga menyebabkan banyak wanitanya menjanda.
Sejak cerita-cerita kampungnya viral di internet, warga kampung justru tak mau banyak bicara dengan orang luar yang bertanya-tanya soal asal-usul kampung janda. Sebagian lain memilih diam dan mengarahkan ke salah seorang tokoh masyarakat, Ustaz Anwar Ardabili.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait