Kang Jaya menjelaskan bahwa tujuan turnamen ini juga termasuk dalam upaya mencegah perilaku negatif di antara generasi muda, seperti tawuran dan kenakalan remaja.
"Dengan event positif seperti ini, saya berharap generasi Kota Bogor dapat menjadi lebih produktif, berharga, dan peduli terhadap olahraga. Olahraga mengajarkan nilai-nilai sportivitas, kompetitif, dan lainnya," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa turnamen semacam ini tidak akan berhenti di sini dan akan dilanjutkan setelah Idul Fitri 2024 dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi.
"Ada banyak tim yang ingin berpartisipasi, lebih dari 60 tim, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Namun, kami harus membatasi jumlah peserta karena keterbatasan waktu, dan rencananya kami akan melanjutkannya setelah perayaan Idul Fitri. Jika saya dipercayakan sebagai walikota oleh masyarakat, kami akan menjadikan ini sebagai kegiatan rutin yang didukung oleh pemerintah," tambahnya.
Kang Jaya juga menyebutkan bahwa akhir pekan sebelumnya, dia melakukan kunjungan ke Jalan Suryakencana setelah ada laporan tentang tawuran dan kegiatan geng motor oleh Polresta Bogor Kota.
"Saya berdiskusi dengan klub motor dan remaja-remaja tersebut. Mereka menginginkan perhatian dan tempat untuk berkembang. Mereka ingin menjadi bagian dari pembangunan Kota Bogor bukan hanya menjadi objek dari Pemerintah Kota Bogor. Oleh karena itu, saya ingin menekankan bahwa turnamen sepak bola mini ini salah satunya bertujuan untuk mengurangi kenakalan remaja. Pengalaman saya dalam dunia sepak bola bukan hanya baru-baru ini, tetapi saya berkomitmen pada sepak bola sebagai alat untuk memperjuangkan pemuda dan sebagai sarana untuk menyatukan kita semua," tegasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait