"Selain tema global, kita juga mengusung tema nasional yang erat kaitannya dengan dinamika pergerakan di Indonesia. Tema yang kita sepakati tahun ini adalah Tolak Genosida Bangsa Palestina dan Lawan Zionisme Internasional," kata Abbas.
Abbas juga mengkritik sikap beberapa pihak yang menunjukkan simpati kepada Israel dan berupaya menyembunyikan kekejaman negara tersebut. Ia mengecam narasi-narasi yang mendukung upaya tersebut, termasuk konsep solusi dua negara atau Two State Solution.
“Ini adalah satu hal yang tidak bisa diterima dan tidak bisa ditolerir karena setiap negara tidak akan pernah mau diperlakukan sama seperti Palestina. Karena setiap manusia, setiap negara, selalu mengedepankan terkait masalah kedaulatannya, kemerdekaannya, dan kebebasannya sebagai negara yang independen,” tegas Abbas.
Fungsionaris BARAQ, Hasan Munawar, menegaskan penolakan terhadap solusi dua negara dan dukungan mereka terhadap kelompok perlawanan.
"Kita memberikan penekanan besar pada perjuangan Palestina. Penolakan kita terhadap two-state solution, dukungan kita kepada perlawanan bersenjata, dan solidaritas kita kepada kelompok-kelompok perlawanan, seperti Hamas, Jihad Islam, dan sebagainya,” kata Hasan.
"Peringatan Hari Al-Quds menjadi salah satu titik penekanan perlawanan kita. Penolakan kita terhadap penjajahan Zionis Israel dan Amerika Serikat," imbuhnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait