JAKARTA, iNewsBogor.id - Presidium Barisan Aliansi Resistensi Al Aqso (BARAQ), menegaskan penolakannya terhadap opsi solusi dua negara atau Two State Solution antara Palestina dan Israel. Pernyataan tersebut menjelang peringatan Hari Alquds Sedunia yang dirayakan setiap Jumat terakhir bulan Ramadan, atau tepatnya 5 April 2024 tahun ini.
Abbas menyebut banyak negara yang berusaha mempertahankan eksistensi Israel. Negara-negara yang bersimpati terhadap Israel itu juga menciptakan anggapan bahwa rezim Zionis tersebut sudah menjadi realitas yang tak dapat diubah seiring berjalannya waktu.
"Dengan kalimat 'sudah kadung lahir, sudah kadung ada', mereka berupaya melegitimasi keberadaan Israel dan mencari pembenaran untuk solusi dua negara," kata Abbas di markas BARAQ, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, solusi dua negara ini tidak dapat ditoleransi. Abbas menekankan bahwa setiap negara, termasuk Palestina, memiliki hak untuk berdaulat atas negaranya sendiri.
“Tidak bisa diterima dan tidak bisa ditolerir karena setiap negara tidak akan pernah mau diperlakukan sama seperti Palestina. Karena setiap manusia, setiap negara selalu mengedepankan terkait masalah kedaulatannya, kemerdekaannya, dan kebebasannya sebagai negara yang independen,” katanya.
Abbas juga mengkritik upaya kolonialisme dan pemukiman Israel di Palestina yang terus berlanjut hingga saat ini. Menurutnya, ada upaya yang sangat jelas untuk menutupi masalah kebiadaban yang terjadi di Palestina hingga mencapai puncaknya pada peristiwa 7 Oktober yang dikenal dengan sebutan Taufanul Aqso.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait