Penanggung Jawab Kirab Mahkota Binokasih, Gatut Susanta, menjelaskan bahwa Mahkota Binokasih pertama kali dibuat pada tahun 700 Masehi di Galuh Ciamis, lalu dibawa ke Pakuan Pajajaran. Ketika Pajajaran diserang oleh Banten dan Cirebon, mahkota ini diserahkan ke keraton Sumedang dan disimpan hingga sekarang.
"Setiap tahun, keraton Sumedang mengadakan kirab untuk mengenang perjalanan mahkota ini agar masyarakat mengetahui kisahnya. Meskipun telah direkonstruksi, elemen asli dari 700 tahun yang lalu masih ada," kata Gatut.
Selain Mahkota Binokasih, dipamerkan juga artefak langka jejak perjalanan Islam di Indonesia. Artefak tersebut meliputi Al-Qur'an abad ke-15 yang ditulis oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, Kiswah makam Baginda Rasulullah di Madinah pada masa Khalifah Utsmani, Al-Qur'an yang ditulis di daun lontar, dan Al-Qur'an kecil.
"Semua artefak ini asli. Artefak dari Khalifah Utsmaniyah juga dilengkapi dengan dokumen pelepasan hak dari Raja Utsmaniyah. Artefak ini seharusnya dipamerkan di museum yang akan dibuat di Jakarta, tetapi karena ada kendala, kami menempatkannya di pesantren pagentongan Al-Falak," jelasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik