BOGOR, iNewsBogor.id - Aji Jaya Bintara, salah satu bakal calon wali Kota Bogor, ternyata belum mampu menembus peringkat tiga besar dalam survei elektabilitas calon kepala daerah (cakada) yang dilakukan oleh LS Visi Nusantara.
Meskipun citra diri Aji Jaya Bintara lebih diperbincangkan dibandingkan dengan bakal calon lainnya, namun hal tersebut belum berpengaruh signifikan terhadap hasil survei elektabilitas.
Menurut hasil survei LS Visi Nusantara, Aji Jaya Bintara hanya meraih 8,48 persen dukungan. Sementara itu, calon petahana Dedie A Rachim berada di posisi teratas dengan 27 persen, diikuti oleh dokter Rayendra dengan 22,75 persen, dan Sendi Fardiansyah dengan 11 persen.
"Hasil survei menunjukkan bahwa pertarungan di Pilkada nanti diperkirakan akan berlangsung antara Dedie A Rachim dan dokter Rayendra, bukan antara Dedie dan Aji Jaya Bintara. Ini berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil survei," ujar Yusfitriadi kepada wartawan pada Kamis (20/6).
Yusfitriadi juga menyatakan bahwa meskipun demikian, Aji Jaya masih memiliki potensi untuk menggeser posisi Sendi Fardiansyah dalam persentase elektabilitas.
"Sendi Fardiansyah berpotensi untuk disalip oleh Aji Jaya Bintara," tambahnya.
Namun demikian, menurut Yusfitriadi, kedua calon tersebut masih belum menginformasikan publik terkait dukungan partai politik yang sudah mereka dapatkan.
Di sisi lain, surat tugas dari Partai Gerindra kemungkinan besar tidak akan diberikan kepada Aji Jaya Bintara. Hal ini dikarenakan DPD Partai Gerindra Jawa Barat hanya memanggil lima bakal calon wali kota dalam pertemuan sebelumnya. Kelima yang dipanggil termasuk Sendi Fardiansyah, dokter Rayendra, Jenal Mutaqin, Sopian Ali Agam, dan Dedie A Rachim.
Pepen Firdaus, Sekretaris DPC Gerindra Kota Bogor, menjelaskan bahwa meskipun DPC telah mengusulkan tujuh nama bakal calon wali kota kepada DPD, namun hanya lima di antaranya yang dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Kami mengusulkan tujuh nama, tapi hanya lima yang dipanggil. Aji Jaya Bintara tidak termasuk di dalamnya," ujar Pepen.
Namun, Pepen menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi ataupun bocoran terkait siapa yang akan mendapatkan surat tugas dari DPP Gerindra.
"Belum ada informasi resmi mengenai siapa yang akan mendapatkan surat tugas," tuturnya.
Meski begitu, Pepen menambahkan bahwa DPP Gerindra akan memberikan prioritas kepada kader internal dalam pemberian surat tugas ataupun rekomendasi untuk Pilkada.
"Kebijakan saat ini lebih condong kepada kader internal," ungkapnya.
Pepen juga tidak menutup kemungkinan bahwa surat tugas atau rekomendasi tersebut dapat diberikan kepada eksternal yang telah diinternalisasi di dalam partai.
"Ada kemungkinan surat tugas atau rekomendasi Pilkada akan diberikan kepada eksternal yang telah memiliki KTA Gerindra, sehingga dianggap sebagai kader internal," jelas Pepen.
Dari lima nama bakal calon wali kota yang diundang oleh DPD Gerindra Jabar, tiga di antaranya merupakan eksternal. Mereka adalah Dedie A Rachim (kader PAN), dokter Rayendra (KTA PDI Perjuangan), dan Sendi Fardiansyah (non partai). Sementara itu, yang berasal dari internal partai adalah Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam, dan Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait