BOGOR, iNewsBogor.id - Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi yang menyebutkan Presiden Jokowi menyodorkan nama anaknya Kaesang Pangarep ke Ketum Parpol untuk maju di Pilgub Jakarta menuai beragam komentar.
Ketua DPD PSI Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso menganggap pernyataan Aboe Bakar Al Habsyi terkait hal tersebut dianggapnya pembohongan publik alias ngibul demi mengangkat pamor PKS.
"Sekjen PKS Aboe Bakar al Habsyi itu menurut saya ngibul ya, tujuannya meningkatkan pamor PKS sehingga dia mencatut nama Presiden Jokowi," ujarnya.
Sugeng menambahkan, "Aboe BakarAl Habsyi untuk meningkatkan pamor PKS perlu mencantolkan diri didalam isu dengan orang yang mempunyai power tinggi dalam hal ini Presiden Jokowi," tandasnya.
Padahal lanjut Sugeng menyatakan, "Presiden Jokowi tidak mungkin mau menyodorkan anaknya dalam hal ini Ketua Umum PSI pada partai partai. Karena Presiden berfikiran langkahnya itu belum tentu direspon dengan baik. Yang terjadi malah sebaliknya akan menggelinding dijadikan isu seperti saat ini, apalagi pa Jokowi itu dikenal seorang piawai politik," tandasnya.
Lebih jauh menurut Sugeng, "Presiden Jokowi itu politisi berkultur Jawa. Dalam kultur Jawa orang kalau meminta sudah harus mengukur diri dan yang dimintanya pun harus memenuhi. Jadi gak mungkin Presiden menyodorkan orang," kata Sugeng.
Sebelumnya ramai dikabarkan media, pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo telah menyodorkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk mengamankan kursi di Pilkada DKI Jakarta.
Pernyataan tersebut langsung direspon oleh Ketum PSI, Kaesang Pangarep "Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik" respon Kaesang.
Kaesang menambahkan bahwa kewenangan mencalonkan itu berada di Ketua-ketua Umum Partai, "PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," katanya sambil senyum.
Sebagai Ketua Umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI.
"Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya!" tegas Kaesang.
Lebih lanjut Kaesang menegaskan "Kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong, itu merugikan masyarakat. Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masayarakat kita sudah cerdas." kata Kaesang menutup pernyataannya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait