CANBERRA, iNewsBogor.id – Pada tanggal 25 Agustus 2024, Himpunan Alumni IPB (HA-IPB) Cabang Internasional Australia resmi dideklarasikan di Canberra. Acara pelantikan pengurus HA-IPB Cabang Internasional Australia ini berlangsung di ruang pertemuan Balai Kartini, KBRI Canberra, dengan Ketua Umum DPP HA-IPB, Dr. Walneg S. Jas, yang memimpin prosesi pelantikan pada hari Minggu (25/8).
Hafzil Karmi dilantik sebagai Ketua HA-IPB Cabang Australia, sementara Saraswati, yang saat ini sedang menempuh program doktoral di Australian National University, terpilih sebagai sekretaris. Selain itu, perwakilan alumni IPB dari berbagai negara bagian seperti Queensland, Victoria, New South Wales, Northern Territory, dan Australian Capital Territory juga turut dilantik. Surat Keputusan pelantikan dibacakan langsung oleh Sekretaris Jenderal HA-IPB, Sukma Kamajaya.
Menurut Walneg, HA-IPB Australia adalah cabang internasional kedelapan yang telah dilantik, menyusul cabang-cabang internasional lainnya seperti di Inggris, Korea, dan Amerika Serikat. Walneg menjelaskan bahwa tujuan pembentukan cabang internasional ini adalah untuk menjadi wadah pemersatu alumni di Australia dan membuka peluang kerjasama yang lebih luas antara IPB University dengan universitas dan lembaga penelitian di Australia melalui alumni IPB di Australia sebagai penghubung.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono, juga hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam pesannya kepada alumni IPB di Australia, Dubes RI menekankan pentingnya peran IPB dalam memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Australia, khususnya di bidang pangan. Menurut Dubes Siswo, bisnis pertanian antara Indonesia dan Australia, seperti gandum, susu, dan daging, sangat signifikan. Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya program makan bergizi di sekolah, kebutuhan daging dan susu akan meningkat.
"Pada tahun 2023 lalu, KBRI Canberra telah menyelenggarakan kegiatan Australia Update dengan tema 'Wheat and Meat'. Kegiatan ini kami adakan bersama IPB dan Central Queensland University (CQU). Saat ini, kedua komoditas tersebut merupakan komoditas impor bagi Indonesia. Jika IPB dan CQU dapat melakukan riset bersama mengenai kedua komoditas tersebut, baik dari sisi produksi maupun rantai pasoknya agar lebih efisien dan menguntungkan Indonesia, tentu akan sangat baik," jelas Dubes.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menekankan pentingnya organisasi alumni seperti HA-IPB cabang Australia sebagai wadah pembinaan bagi diaspora di Australia. Najib berharap organisasi ini dapat membimbing karyasiswa agar sukses dalam studinya dan juga menjadi jembatan dalam meningkatkan kerjasama antara universitas di Indonesia dengan universitas serta lembaga penelitian di Australia.
Najib juga berharap HA-IPB Australia dapat berperan dalam diplomasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Selain mempromosikan IPB di Australia, HA-IPB cabang Australia juga dapat membantu dalam proses akuisisi ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, yang dapat mendukung peningkatan ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia. HA-IPB cabang Australia dapat memainkan peran diplomasi dalam bidang ini," tutup Najib.
Acara pelantikan HA-IPB cabang Australia juga diisi dengan kuliah umum yang memaparkan perkembangan IPB dan rencana masa depannya. Kuliah umum ini disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar, M.For.Sc., yang menjabat sebagai Wakil Rektor IV (Bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Alumni). Dalam paparannya, Iskandar menyampaikan visi IPB sebagai universitas terkemuka di wilayah global selatan. Ia juga menekankan bahwa IPB saat ini telah menjadi yang terbaik di ASEAN dalam bidang pertanian dan kehutanan. Peran diaspora alumni, tambah Iskandar, sangat penting dalam mewujudkan IPB sebagai pemimpin di global selatan.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait