Usut punya usut, sebagian pedagang juga diketahui bayar sejumlah uang kepada ormas untuk bisa jualan. Awalnya pedagang diminta kecil, namun lambat laun ormas itu mematok tarif besar.
"Kalau tidak bayar mereka marah, mereka acak-acak lapaknya," keluh Hendri salah satu pedagang pasar.
Hendri mengaku kala itu pernah ada relokasi yang dilakukan Pemkot Bogor. Namun akibat intimidasi ormas sebagian pedagang yang telah direlokasi kembali lagi jalan.
"Waktu itu cuma berapa bulan bertahan di lokasi relokasi, sebagian balik karena ancaman jadi takut," tutur Hendri.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait