BOGOR, iNewsBogor.id - Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menegaskan komitmennya dalam mendukung UIKA menjadi "Research University" pada tahun 2040.
Dekan FTS UIKA, Dr. Feril Hariati, S.T., M.Eng. menyampaikan hal tersebut dalam Musyawarah Kerja UIKA-Bogor Tahun 2025 yang mengangkat tema “Kinerja Berbasis Ukhuwah, Menuju Universitas Unggul Berwawasan Global.” berlangsung selama 2 (dua) hari pada 17-18 Desember 2024, di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq, Lantai 3, UIKA Bogor.
Musyawarah Kerja ini mendapat arahan dari Ketua YPIK, Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I dan dibuka secara resmi oleh Rektor UIKA, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si.
Turut hadir dalam Musyawarah Kerja ini Prof. Dr. Maemunah Sa’diyah (Wakil Rektor Bidang Akademik); Dr. Budi Susetyo (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Inovasi, dan Pengembangan); Prof. Dr. Renea Shinta Aminda (Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya); dan Dr. Hambari, MA (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Dakwah).
Presentasi dilakukan jajaran FTS UIKA di forum Musyawarah Kerja UIKA Tahun 2025. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Dalam upaya mendukung pencapaian visi universitas tersebut, FTS UIKA menerapkan pendekatan Penta Helix yang melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah, media massa, masyarakat, dunia usaha/industri (DUDI), dan akademisi.
Dekan FTS UIKA, Dr. Feril Hariati, S.T., M.Eng, menegaskan, "Pendekatan Penta Helix akan menjadi fondasi utama untuk mendukung program-program strategis fakultas, khususnya di tiga bidang utama: akademik, sumber daya, dan kemahasiswaan," paparnya.
Menurut Ferli, sinergi lintas sektor ini akan mempercepat transformasi berkelanjutan di lingkungan FTS UIKA dan menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul.
"Di bidang akademik, FTS UIKA menargetkan peningkatan akreditasi internasional," tegasnya.
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Yuggo Afrianto, S.T., M.Kom, menjelaskan bahwa fakultas akan mengacu pada standar global seperti ABET, AACSB, dan ASIIN melalui studi komprehensif dan analisis kebutuhan. Selain itu, upaya peningkatan publikasi ilmiah terus dilakukan dengan pendampingan intensif bagi dosen dan mahasiswa.
“Kolaborasi dengan dunia industri dan pemerintah akan mempercepat langkah kami dalam mencapai standar internasional,” ungkapnya.
Di bidang sumber daya, Wakil Dekan II Bidang Pengelolaan Sumber Daya, Safaruddin Hidayat Al Ikhsan, S.Kom., M.Kom, menekankan penguatan infrastruktur digital dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. FTS UIKA tengah mempersiapkan konsep smart campus dengan dukungan teknologi modern dan renovasi laboratorium riset.
“Penguatan infrastruktur ini diharapkan mampu menciptakan fasilitas yang lebih memadai dan inovatif untuk mendukung kegiatan akademik dan penelitian,” tambahnya.
Sementara itu, di bidang kemahasiswaan, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Dakwah, Dr. Rimun Wibowo, S.P., M.Si, memaparkan program-program unggulan seperti Student Mobility dan penentuan Desa Mitra FTS UIKA.
"Program Student Mobility memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar lintas universitas, baik di dalam negeri melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), maupun di luar negeri. Dukungan industri dan pemerintah dalam bentuk beasiswa menjadi faktor strategis dalam implementasi program ini," papar Rimun.
Program unggulan berikutnya adalah Desa Mitra yang direncanakan oleh FTS akan menjadi wahana bagi mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan penelitian serta pengabdian masyarakat secara terpadu, melibatkan semua program studi di lingkungan FTS. Program Peningkatan Penerimaan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), serta Peningkatan Prestasi Akademik maupun Non Akademik juga menjadi perhatian utama.
Selain itu, Dr. Rimun menekankan pentingnya pembinaan mahasiswa agar memiliki kepribadian Islam. Mahasiswa dibimbing agar memiliki pola pikir dan perilaku Islami (rajin beribadah mahdhoh dan bermuamalah Islami) yang berlandaskan pemahaman aqidah yang kokoh.
"Mahasiswa yang memiliki kepribadian Islam yang kuat akan menghiasi dirinya dengan akhlaq yang mulia, seperti jujur, amanah, sabar, ikhlas, tawadhu (rendah hati), dermawan, istiqamah, pemaaf, menyenangkan orang lain, tepat janji, serta menghindari akhlaq yang tercela seperti bohong, hasad (iri hati), riya (pamer amal), sombong (takabur), bakhil (kikir), ghibah (menggunjing), dendam, marah berlebihan, dan mengganggu orang lain," tegasnya.
Pembinaan ini diharapkan melahirkan mahasiswa dengan akhlaq mulia yang didasarkan pada keyakinan kokoh kepada syariat Islam.
Sebelumnya saat presentasi, Dekan FTS UIKA Dr. Feril Hariati, S.T., M.Eng menegaskan, pendekatan Penta Helix yang diterapkan FTS UIKA diyakini efektif dalam mengintegrasikan akademisi, teknologi, dan masyarakat.
Dan tak kalah penting, menurutnya, media massa turut berperan menyebarkan informasi dan meningkatkan visibilitas kampus, sementara industri dan pemerintah berkolaborasi dalam pengembangan inovasi dan penyediaan solusi nyata.
“FTS UIKA siap menjadi motor penggerak inovasi teknologi terapan. Dengan pendekatan Penta Helix, kami yakin dapat menghasilkan solusi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” tutup Dr. Feril dalam presentasinya.
Komitmen ini menegaskan langkah strategis FTS UIKA dalam mendukung UIKA Bogor menjadi universitas riset yang unggul dan berdaya saing global pada tahun 2040.
"Melalui sinergi lintas sektor dan program berkelanjutan, FTS UIKA optimis mampu berkontribusi signifikan dalam mencetak generasi inovatif dan membangun masa depan pendidikan yang lebih maju serta berkelanjutan," pungkasnya
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait