
BOGOR, iNewsBogor.id - Para pengendara juga warga mengeluhkan kondisi Jalan Raya Parung Panjang Kabupaten Bogor yang menjadi urat nadi perekonomian dibiarkan rusak parah menahun hingga memunculkan banyak lubang layaknya kubangan.
Akibatnya, para pengendara kendaraan harus mengurangi kecepatan guna menghindari insiden kecelakaan yang kerap terjadi. Kerurakan Jalan Raya Parung Panjang semakin diperparah oleh truk tronton kelebihan tonase yang tak henti melintas.
Salah seorang pengendara sepeda motor, Odong mengaku sudah geram dengan kondisi kerusakan di ruas Jalan Raya Parung Panjang yang sudah bertahun tahun tak kunjung diperbaiki pemerintah pusat maupun daerah. Tidak hanya mengganggu akktivitas dan memakan banyak korban akibat insiden kecelakaan, warga juga mengalami gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Ruas Jalan Raya Parungpanjang Kabupaten Bogor rusak parah penuh lubang menganga diperparah oleh intensitas lalu lalang truk tambang. (Foto : iNewsBogor.id/Iwan)
“Geram saya bang jalan udah lama dibiarin rusak begini banyak lubang lagi, kan bahaya kalau sudah gini bisa makin banyak korban kecelakaan tambah lagi ISPA, mana tanggung jawab pemerintah,” ujar Odong pada iNewsBogor.id, Kamis (13/2/22025).
Senada, kegeraman akibat pembiaran jalan rusak juga disuarakan oleh salah seorang aktivis Bogor, Ade Wira Sanjaya seraya menyebut kerusakan parah Jalan Raya Parung Panjang yang membentang sepanjang 11 kilometer tersebut sudah berjalan selama tujuh tahun. Ade pun mencatat selama Tahun 2024 sebanyajk 100 orang pengendara juga warga meninggal sia-sia akibat jalan rusak.
“Jalan Raya Parungpanjang sepanjang 11 kilometer ini nyaris sudah tujuh tahun tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah bahkan dibiarkan kerusakaannya semakin parah. Tahun 2024 lalu tercatat 100 orang telah menjadi korban,” kata Ade.
Menurut Ade, warga juga para pengendara menganggap perbaikan Jalan Raya Parungpanjang sudah harus segera direalisasikan pemerintah, guna menghindari korban berjatuhan lebih banyak juga memperlancar aktivitas, terlebih ruas jalan tersebut menjadi urat nadi perekonomian wilayah.
Selain itu, akibat intensitas truk tronton yang kerap melintas warga berharap pemerintah merealisaikan pembangunan ruas jalan alternatif khusus truk tambang sehingga arus lalu lintas di Jalan Raya Parungpanjang tidak terganggu juga menghindari kerusakan jalan bertambah parah.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait