
Tak hanya itu, Destyono juga menuntut agar panitia SDH Basketball Cup 2025 segera melakukan investigasi mendalam dalam waktu 2x24 jam. Hasil penyelidikan ini akan menjadi dasar untuk menentukan sanksi lebih lanjut, baik bagi individu maupun sekolah yang bersangkutan.
“Jika panitia tidak bersikap tegas, maka mereka juga akan dikenakan sanksi dan dilarang menyelenggarakan event serupa di masa depan,” tegasnya.
Destyono menambahkan bahwa pihak sekolah dari pemain yang terlibat juga diminta untuk membuat video permohonan maaf sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan siswanya.
Insiden ini menjadi cerminan bahwa masih ada persoalan mendasar dalam dunia olahraga pelajar, terutama terkait pengendalian emosi dan penerapan nilai sportivitas. Perbasi Kota Bogor berkomitmen untuk memperketat regulasi dan meningkatkan pembinaan atlet muda agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait