Trust Indonesia Soal Foto Puan, Retret dan Sikap Politis Prabowo

Furqon Munawar
Trust Indonesia Soal Foto Puan, Retret dan Sikap Politis Prabowo Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, (Foto : Istimewa/MJ)

JAKARTA, iNewsBogor.id - Jagat media sosial belakangan heboh beredarnya foto Puan Maharani berseragam loreng diapit Presiden Prabowo dan para mantan Presiden Jokowi dan SBY. Dalam foto menunjukkan Puan hadir di arena retret para Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Sontak kehadiran Puan yang notabene kader PDIP mengundang tanda tanya, karena sebelumnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mewanti kadernya para Kepala Daerah untuk tidak mengikuti retreat yang digelar Kemendagri. Meski belakangan Megawati membantahnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli berpandangan bahwa, kedatangan Puan sangat wajar dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI dan kehadirannya dianggap penting. Terlebih Ketua DPR RI memiliki komitmen mendukung stabilitas pemerintahan daerah.

"Kehadiran Puan harus dimaknai sebagai kedatangan Ketua DPR. Prabowo ingin membangun persepsi bahwa Presiden dan Ketua DPR punya komitmen untuk mendukung pemerintahan daerah membangun wilayahnya masing-masing sesuai dengan agenda kepentingan nasional," jelasnya dalam keterangan tertulis pada media, Sabtu (1/3/2025).

Namun, menurut Fadhli secara politik, kedatangan Puan juga harus dianggap sebagai representasi dukungan Mega (baca: PDIP) kepada program retret. Meski sebelumnya sempat menghimbau penundaan, tetapi pada akhirnya Mega meminta kader PDIP yang terpilih sebagai Kepala Daerah untuk hadir mengikuti retret dengan Kepala Daerah lainnya. Itu berarti Mega juga menganggap program ini penting bagi setiap Kepala Daerah.

“Secara jelas tergambar rekatnya hubungan Puan dan Jokowi. Dalam istilah saya, inilah faksi pendukung Jokowi di tubuh PDIP. Puan adalah salah satu representasi pendukung Jokowi di dalam PDIP,” tandasnya.

Di tengah anggapan kuatnya pandangan anti Jokowi di tubuh PDIP, ternyata Puan lah sosok yang berupaya menjaga hubungan dengan Jokowi tetap baik. Boleh jadi, Puan yang membangun pemahaman Jokowi bukan musuh partai di internal PDIP.

Terkait foto bersama Prabowo-Puan-Jokowi-SBY, lanjut Fadhli, itu mengandung pesan bahwa Prabowo berhasil membangun komunikasi dengan semua pihak. Prabowo ingin menjaga hubungan dengan PDIP meski secara bersamaan juga belum mau mengundang Partai Banteng tersebut ke dalam koalisi.

“Pesan itu setidaknya dimunculkan dengan mengundang kehadiran Jokowi-SBY. Sebagaimana diketahui, kedua mantan Presiden tersebut mungkin saat ini menjadi orang yang paling menyebalkan di mata Mega,” imbuhnya.

Bagi Prabowo, dengan menjadikan SBY-Jokowi sebagai kolega dekat itu berarti membuat barrier (batas) atas kemungkinan mendekatnya Mega ke dalam internal kekuasaan Prabowo.

Editor : Furqon Munawar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update