
"Ini layak menjadi acuan dan menurut saya mungkin karena saya belum melihat yang lain, ini yg terbaik secara managemen dan sebagainya. Ini akan menjadi percontohan bagi Pemkot Sukabumi kemudian juga menjadi tantangan bagaimana pemerintah bisa mengimplentasikan apa yang kita lihat tadi bisa terwujud," ungkapnya.
Sementara itu, Board of Director Taman Safari Indonesia Agus Santoso mengatakan komitmen TSI dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang inovatif menjadi daya tarik. Permasalahan sampah kini menjadi salah satu isu lingkungan paling krusial yang dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia.Sistem Integrated Waste Management (IWM) yang dikembangkan di TSI Cisarua mencakup pemilahan sampah organik dan anorganik, pengolahan kompos, hingga pemanfaatan kotoran hewan menjadi produk kreatif kertas daur ulang (Poo Paper).
Inovasi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
"Kami percaya bahwa pariwisata harus memberi dampak positif, tidak hanya bagi pengunjung, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat lokal. Komitmen kami adalah menjadi contoh nyata dari penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia," ucap Agus.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait