Bentrok Depan Balai Kota Bogor, Polisi Terluka Kena Pukulan Toa Pendemo

Andi Firmansyah/ Ifan Jafar Siddik
Bentrokan pecah saat massa memblokir jalan dan menuntut pencopotan direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya. Foto: iNewsBogor.id/ Andi Firmansyah

BOGOR, iNewsBogor.id - Ketegangan terjadi di depan Balai Kota Bogor pada Selasa sore (29/4/2025) setelah bentrokan antara anggota Dalmas Polresta Bogor Kota dan sejumlah pendemo yang tergabung dalam aksi unjuk rasa dari kelompok Aspirasi Masyarakat Bogor Bersatu (AMBB). Bentrokan ini menyebabkan seorang anggota Dalmas terluka di bagian pelipis wajah akibat pukulan benda keras, yang diperkirakan merupakan pengeras suara (toa) yang dibawa oleh pendemo.

Sekitar seratusan pendemo melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bogor untuk menyuarakan tuntutan mereka terhadap Direksi Pasar Pakuan Jaya. Mereka menuntut agar direksi tersebut dicopot dari jabatannya, dengan alasan tidak mampu mengelola pasar dan sejumlah proyek pembangunan pasar di Kota Bogor dengan baik.

Dalam aksinya, massa terlihat membawa spanduk dan membakar ban bekas sebagai simbol protes. Namun, tindakan mereka yang menutup jalan raya menyebabkan kemacetan parah di lokasi. Polisi yang berusaha mengamankan situasi dan menahan massa yang menutup jalan, terlibat dalam ketegangan dengan pendemo, yang akhirnya memuncak menjadi bentrokan fisik.

Bentrokan antara polisi dan pendemo semakin memanas setelah salah satu pendemo melemparkan pengeras suara ke arah petugas. Akibatnya, seorang anggota Dalmas Polresta Bogor Kota terluka parah di bagian wajah. Pukulan dari benda keras tersebut membuat wajah petugas mengeluarkan darah.

Tak hanya itu, bentrokan tersebut juga memicu kejar-kejaran antara polisi dan massa yang mulai tak terkendali. Beruntung, ketegangan akhirnya dapat mereda berkat upaya dari Propam dan para perwira pengendali yang turun tangan untuk menenangkan anggota polisi yang terlibat.

Koordinator aksi, Irvan Yoga, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan dalam pengelolaan pasar di Kota Bogor.

"Kami hanya ingin mendesak agar Direksi Pasar Pakuan Jaya dicopot, karena mereka dinilai tidak becus dalam mengelola pasar-pasar di Kota Bogor," jelas Irvan setelah aksi tersebut.

Akibat aksi unjuk rasa yang berlangsung hingga sore hari, arus lalu lintas di sekitar Balai Kota Bogor mengalami kemacetan panjang. Kendaraan terjebak dalam antrian yang cukup lama, mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.

Aksi ini kembali mengingatkan pentingnya dialog antara pemerintah dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang muncul di tingkat lokal, tanpa harus melibatkan kekerasan atau tindakan yang merugikan banyak pihak. Pemerintah Kota Bogor diharapkan dapat segera menanggapi tuntutan massa dengan pendekatan yang lebih konstruktif untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif di Kota Bogor.

Editor : Furqon Munawar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network