Munas sebagai Momentum Ijtihad Peradaban
Ketua Umum DPP Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, MA., menyampaikan bahwa Munas VI bukan sekadar agenda internal organisasi, melainkan ajang konsolidasi besar gerakan dakwah untuk merespons tantangan zaman secara strategis.
“Munas ini adalah momentum penyegaran ideologis, intelektual, dan praksis dakwah. Semangat berkhidmat menjadi penegasan bahwa Hidayatullah hadir untuk memberikan solusi nyata bagi umat dan bangsa,” ujarnya.
Menurut Nashirul, tajuk Semarak Munas Hidayatullah Berkhidmat mencerminkan semangat kolektif yang menyala, serta pengabdian yang bersifat aksiologis dan transformasional. “Dakwah tidak cukup dengan lisan. Ia harus menjadi gerakan tindakan nyata — bil hal — yang membangun peradaban,” tambahnya.
Sinergi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045
Tema utama "Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045" merupakan respons langsung atas visi strategis pemerintah dalam menyongsong seabad kemerdekaan Indonesia.
“Indonesia Emas tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif semua elemen bangsa. Karena itu, sinergi harus melibatkan rakyat biasa, tokoh agama, akademisi, profesional, hingga generasi muda,” jelas Nashirul.
Lebih lanjut, Hidayatullah menegaskan inklusivitas perjuangan dakwahnya melalui istilah anak bangsa, yang mencakup seluruh lapisan masyarakat Indonesia — tanpa memandang latar belakang — sebagai satu keluarga besar umat manusia.
Munas VI ini juga ditargetkan melahirk roadmap gerakan dakwah berbasis pengabdian yang relevan dengan dinamika global dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam wasathiyah (moderat).
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
