BOGOR, iNewsBogor.id - Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar Sidang Yudisium dan Pengukuhan 201 Lulusan, di Aula Hukum Kampus UIKA Bogor, Jalan KH Sholeh Iskandar, Jumat (20/6/2025). Acara berlangsung khidmat dihadiri jajaran pimpinan fakultas, dosen, para mahasiswa, serta orang tua lulusan.
Sebanyak 201 mahasiswa dinyatakan lulus dan resmi dikukuhkan pada kegiatan yudisium tahun ini. Para lulusan tersebut berasal dari enam program studi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syariah (Eksyar), Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), dan Hukum Keluarga Islam (HKI).
Ketua Panitia sekaligus Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FAI, Dr. Yono, berpesan agar para lulusan tidak melupakan jasa orang tua dan guru dalam meraih kesuksesan.
“Setinggi apa pun pendidikan dan gelar yang diraih, saya berharap para lulusan tetap berbakti kepada orang tua dan guru. Jangan pernah berhenti berkhidmat, karena dari situlah keberkahan akan datang. Selain itu, cintailah almamater dan teruslah berproses, melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, baik S2 maupun S3,” tuturnya..
Jajaran Dekanat FAI UIKA, panitia dan para lulusan mengabadikan momen bersama usai Sidang Yudisium 2025 di Aula Hukum, Kampus UIKA Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/Wahfid)
Ia juga menyampaikan bahwa undangan kepada orang tua merupakan bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih atas peran mereka dalam mendukung perjalanan studi para mahasiswa.
“Empat tahun lalu, orang tua menitipkan anaknya kepada kami. Kini kami laporkan bahwa mereka telah menuntaskan studi dengan berbagai capaian, baik akademik maupun non-akademik, di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Sementara itu,Dekan Fakultas Agama Islam UIKA Bogor Prof. Dr. Imas Kania Rahman, menyampaikan pesan mendalam dihadapan para lulusan agar menjadi generasi tangguh dan tidak terlena oleh kemudahan teknologi.
“Negara-negara yang tidak punya sumber daya alam biasanya akan menghancurkan sumber daya manusia demi menguasai sumber daya alam bangsa lain. Yang harus kita khawatirkan, kalau generasi ini begadang terus, handphone terus, kecanduan terus, tidak fokus, maka anak cucu kita nanti hanya akan gigit jari. Mereka tidak akan bisa menikmati sumber daya alam negerinya sendiri. Karena itu, jangan biarkan bangsa ini sumber daya manusianya dihancurkan. Jadilah generasi yang kuat, cerdas, dan berdaya guna,” tegasnya.
Acara yudisium juga diisi dengan pemberian apresiasi kepada para lulusan berprestasi dalam berbagai kategori, mulai dari bidang akademik, non-akademik, hingga prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Momentum yudisium diharapkan menjadi awal baru bagi para lulusan untuk mengabdikan ilmunya serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
