Pelatih Patrick Kluivert diprediksi tetap memainkan formasi 4-2-3-1 seperti saat uji coba kontra Lebanon pada September lalu.
Lini depan masih mengandalkan Ole Romeny, meski penyerang 25 tahun itu baru pulih dari cedera. Jika belum fit 100%, Ramadhan Sananta siap tampil sebagai starter, dengan Ragnar Oratmangoen dan Mauro Zijlstra menjadi pelapis.
Di sektor belakang, duet Jay Idzes (Sassuolo) dan Calvin Verdonk (Lille) bakal jadi tembok utama, dibantu Sandy Walsh dan Dean James di sisi sayap. Kombinasi pengalaman dan kecepatan jadi senjata utama Garuda menahan tekanan Arab Saudi.
Sementara itu, kubu tuan rumah masih bertumpu pada Salem Al-Dawsari, sang motor serangan dengan 25 gol internasional. Duet Firas Al-Buraikan dan Saleh Al-Shehri juga siap jadi ancaman di lini depan, sedangkan Nawaf Al-Aqidi akan menjaga gawang bersama palang pintu utama Hassan Al-Tambakti.
Secara statistik, Arab Saudi masih dominan. Dari 14 pertemuan, mereka memenangi 11 pertandingan, sementara Indonesia baru sekali menang dan dua kali imbang. Meski begitu, dalam dua pertemuan terakhir, Garuda tak terkalahkan — hasil imbang 1-1 di Jeddah (September 2024) dan kemenangan 2-0 di Jakarta (November 2024).
Arab Saudi punya tradisi kuat di ajang Piala Dunia. Mereka tampil dalam dua edisi terakhir (2018 dan 2022), dengan pencapaian terbaik pada 1994, saat mampu lolos hingga babak 16 besar.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
