Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Awal Perdamaian atau Sekadar Jeda Perang?

Ifan Jafar Siddik
Warga Gaza bersorak gembira menyambut dimulainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Rafah, Gaza Selatan, Jumat (10/10/2025). Foto: iNews.id

Euforia dan Luka di Gaza

Di Gaza, ribuan warga menyambut gencatan dengan takbir dan tangis haru. Bendera Palestina berkibar di antara reruntuhan bangunan. Warga yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke rumah mereka — meskipun sebagian besar hanya menemukan puing dan debu.

“Ini bukan kemenangan, tapi setidaknya kami bisa bernapas,” ujar Hassan Abu Zaid, warga Gaza City, dikutip dari Al Jazeera.

“Kami tidak tahu berapa lama ini akan bertahan, tapi kami butuh jeda untuk hidup, bukan untuk mati.”

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut lebih dari 70 persen infrastruktur Gaza rusak atau hancur total, dan lebih dari 1,8 juta warga kehilangan tempat tinggal. Bantuan kemanusiaan kini menjadi kunci utama agar gencatan dapat terus dipertahankan.

Reaksi Dunia Internasional

Dunia internasional menyambut kesepakatan ini dengan optimisme hati-hati.

  • Sekjen PBB António Guterres menilai ini sebagai “langkah kecil yang harus dijaga dan diperluas menjadi perdamaian permanen.”

  • Uni Eropa menyerukan perlunya perundingan politik yang lebih konkret, bukan hanya kesepakatan sementara.

  • Mesir dan Qatar, dua negara mediator utama, menegaskan akan terus memantau implementasi di lapangan.

Sementara itu, Iran dan Hizbullah mengeluarkan pernyataan hati-hati, menegaskan dukungan terhadap perlawanan Palestina tetapi menolak “intervensi politik Barat yang berat sebelah.”

Editor : Ifan Jafar Siddik

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network