Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Awal Perdamaian atau Sekadar Jeda Perang?

Ifan Jafar Siddik
Warga Gaza bersorak gembira menyambut dimulainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Rafah, Gaza Selatan, Jumat (10/10/2025). Foto: iNews.id

Tantangan: Kepercayaan yang Runtuh

Kendala terbesar dalam mempertahankan gencatan senjata ini adalah krisis kepercayaan antara kedua pihak.

Israel menuntut jaminan bahwa Hamas benar-benar menghentikan serangan roket dan tidak akan membangun kembali kekuatan militernya. Sementara Hamas menuntut penghentian total blokade dan kebebasan penuh bagi rakyat Gaza.

“Selama tuntutan dasar kedua pihak tidak diakomodasi, setiap gencatan hanyalah istirahat sementara,” ujar analis Timur Tengah Ofer Zalzberg dari International Crisis Group, dikutip dari The Guardian.

Tekanan Politik di Dalam Negeri

Baik di Israel maupun di Gaza, tekanan politik dalam negeri juga berpengaruh besar.

Di Israel, Perdana Menteri menghadapi tekanan dari oposisi dan keluarga sandera untuk menyetujui kesepakatan. Namun kelompok garis keras menolak, menganggap hal itu “memberi nafas pada Hamas.”

Di sisi lain, Hamas juga menghadapi tekanan internal untuk menunjukkan bahwa mereka tidak menyerah terhadap tuntutan Israel. Beberapa faksi bersenjata di Gaza bahkan dikabarkan menolak sepenuhnya kesepakatan ini.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network