“Kita perlu hidup lebih sederhana, kurangi penggunaan plastik, hindari produk yang mengandung mikroplastik, dan biasakan memilah sampah sejak dari rumah,” imbuhnya.
Selain itu, Prof. Etty juga menekankan pentingnya penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) serta pemberian sanksi terhadap pihak yang tidak mendukung kebijakan pengurangan plastik.
“Plastik bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan. Di dalam plastik terdapat bahan aditif yang berbahaya yang dapat mempengaruhi gangguan hormonal dan meningkatkan risiko kanker,” tambahnya.
Prof. Etty menutup penjelasannya dengan seruan untuk aksi kolektif dari semua pihak guna mengurangi polusi mikroplastik di Jakarta. Langkah-langkah preventif yang melibatkan pengurangan penggunaan plastik serta penerapan gaya hidup berkelanjutan akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
