“Kami menerapkan prinsip zero error dalam pengelolaan dapur ini. Semua peralatan dan bahan pangan harus steril demi menjaga kesehatan siswa. Saat ini kami baru melayani 1.500 siswa, dan ke depan targetnya mencapai 3.200 porsi setiap hari,” jelas Mulyadi.
Ia juga menambahkan, kehadiran dapur MBG ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, khususnya di wilayah pedesaan
Ketua Penanggung Jawab MBG, Adhari, menilai program ini bukan hanya tentang penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menjadi peluang pemberdayaan ekonomi warga setempat.
“Peluncuran dapur pelayanan pemenuhan gizi di Desa Babakan ini membuka potensi besar bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan dan produksi makanan bergizi. Dengan sinergi seperti ini, kita bisa sukseskan program makan bergizi gratis sekaligus memajukan desa,” tutur Adhari.
Dengan cakupan wilayah yang luas, Desa Babakan kini menjadi pelopor di Kecamatan Tenjo dalam mendukung Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak di seluruh Indonesia.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
