Selain penanganan ibu melahirkan, Ahmad menyebutkan bahwa mayoritas kasus yang ditangani tim relawan adalah luka terbuka akibat paku, seng, dan pecahan kaca yang banyak berserakan pascabencana.
“Mayoritas penyakit yang kami tangani adalah luka. Banyak warga terluka karena terkena paku, seng, dan pecahan kaca. Bahkan saat pertama kali tiba di lokasi, kami langsung melakukan pencucian luka kepada beberapa warga,” ungkapnya.
Tak hanya itu, keluhan kesehatan lain yang cukup dominan adalah batuk, pilek, serta gatal-gatal. Namun, Ahmad menegaskan bahwa sebagian besar keluhan gatal disebabkan oleh kutu air, bukan gangguan kulit secara umum.
“Gatal yang paling banyak dikeluhkan itu kutu air. Warga terlalu lama menggunakan sepatu boots, bercampur keringat, dengan kondisi medan yang basah,” jelasnya.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan ini, Tim Relawan Kota Bogor memastikan ketersediaan obat-obatan dalam kondisi lengkap untuk menunjang pelayanan kesehatan warga terdampak.
“Obat-obatan yang kami bawa lengkap, mulai dari obat batuk, pilek, maag, antibiotik, hingga salep. Alhamdulillah semua tersedia, termasuk infus set yang disediakan oleh Kota Bogor,” tutup Ahmad.
Kehadiran Tim Relawan Peduli Bencana Pemkot Bogor di Aceh diharapkan mampu meringankan beban warga terdampak, sekaligus memastikan layanan kesehatan tetap terjangkau meski berada di wilayah yang sulit diakses.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
