JAKARTA, iNewsBogor.id — Masalah kesehatan sendi di Indonesia menunjukkan tren yang kian mengkhawatirkan. Jika selama ini gangguan sendi identik dengan usia lanjut, kini keluhan seperti osteoarthritis dan rematik justru semakin banyak dialami oleh kelompok usia produktif, bahkan sejak usia 20-an.
Data tersebut menandakan perubahan pola risiko kesehatan sendi di masyarakat. Aktivitas fisik berlebih, gaya hidup sedentari, hingga asupan nutrisi yang tidak seimbang menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus gangguan persendian di usia muda.
Product Manager PT Novell Pharmaceutical Laboratories, Augustin Eko Prasetyo, menyebutkan bahwa gangguan sendi kini menjadi persoalan kesehatan yang semakin umum di kalangan usia produktif. Kondisi ini, menurutnya, membutuhkan perhatian serius serta solusi nutrisi yang praktis namun tetap menyeluruh.
“Masalah sendi tidak bisa dianggap sepele karena dampaknya dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup, terutama pada usia kerja,” ujarnya.
Penyakit sendi bukan hanya menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak. Dalam beberapa kondisi, gangguan persendian juga dapat berdampak pada organ lain seperti jantung, sistem saraf, hingga kesehatan mata, apabila tidak ditangani dengan tepat.
Ahli gizi Silviana Putri menjelaskan bahwa kesehatan sendi sangat dipengaruhi oleh kombinasi nutrisi yang tepat dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pemenuhan zat gizi spesifik yang berperan langsung dalam menjaga struktur dan fungsi persendian.
“Glucosamine dan Chondroitin berperan penting dalam memelihara tulang rawan, sementara MSM dan Collagen Peptide membantu mengurangi peradangan serta menjaga elastisitas sendi,” jelasnya.
Kombinasi nutrisi tersebut dinilai mampu memberikan dukungan menyeluruh bagi fungsi gerak tubuh agar tetap optimal, terutama bagi individu dengan aktivitas tinggi.
Selain efektivitas, aspek keamanan juga menjadi perhatian, khususnya bagi penderita penyakit penyerta seperti diabetes. Dosen Gizi Masyarakat IPB University, Hana Fitria Navratilova, mengingatkan pentingnya membaca komposisi gizi pada produk suplemen atau minuman kesehatan.
Menurutnya, susu murni pada dasarnya aman dikonsumsi penderita diabetes selama tidak mengandung tambahan gula berlebih dan dikonsumsi sesuai porsi yang dianjurkan.
“Yang perlu diperhatikan adalah kandungan karbohidrat total dan bahan aktif lainnya. Konsumen harus cermat membaca label gizi,” tegasnya.
Menjawab kebutuhan perlindungan sendi yang aman dan lengkap, Nutrafor Joints hadir sebagai alternatif nutrisi dalam bentuk susu rasa vanilla yang praktis dikonsumsi. Produk ini diformulasikan tanpa tambahan gula sehingga lebih ramah bagi penderita diabetes.
Selain mengandung nutrisi pendukung kesehatan sendi, produk ini juga diperkaya serat inulin, Vitamin C, dan Zinc yang berfungsi mendukung sistem imun serta kesehatan pencernaan.
Dengan standar kualitas produksi yang ketat, solusi nutrisi ini diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern dalam menjaga fleksibilitas dan kesehatan tubuh di tengah padatnya aktivitas harian.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
