Pemkot Bogor Ajak Kepala Sekolah Kejar Target Vaksin Booster

Ifan Jafar Siddik
Pemkot Bogor ajak kepala sekolah kejar vaksin booster. Foto: istimewa

BOGOR, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar rapat secara virtual dengan seluruh kepala sekolah se-Kota Bogor terkait percepatan vaksin booster bagi para pendidik dan pelajar.

Rapat dipimpin langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Sri Nowo Retno di Balai Kota Bogor, Senin (18/4/2022). 

Bima Arya menuturkan, berdasarkan arahan Presiden dosis vaksin booster yang ditargetkan ketika mulai mudik harus sudah mencapai 50 persen.

Di Kota Bogor, sudah hampir dua pekan ini Pemkot Bogor melakukan akselerasi. Namun diakuinya peningkatannya belum signifikan. Per hari ini capaian vaksin booster baru di angka 28 persen. Untuk itu ia ingin memastikan sektor pendidikan dan sekolah melakukan percepatan untuk vaksinasi booster.

Di sisi lain, berdasarkan data dosis 1 dan 2 vaksin angkanya sudah cukup baik. Dari mulai TK hingga SMA/sederajat, vaksin dosis satu persentasenya sudah 85 persen dan dosis kedua 76 persen. Namun ia ingin memberikan catatan beberapa yang angkanya masih rendah agar bisa menjadi perhatian.

"Angka yang masih rendah, TK usia 6 tahun keatas baru 12,54 persen, RA baru 15 persen, PAUD masih 2 persen, MTS baru 64 persen, dan SLB 52 persen," sebutnya.

Sementara data capaian vaksin booster bagi pendidik yakni, RA dan PAUD masih rendah yakni RA 37,50 persen, PAUD 41 persen, guru SD baru 62 persen, guru MI 39 persen, guru SMP 77 persen, guru MTS 37 persen, guru SMA 67 persen, guru MA 42 persen, dan SLB 52 persen. 

Bima Arya meminta Pemkot Bogor berkoordinasi dengan Kemenag Kota Bogor untuk meningkatkan vaksin booster di MI, MTS dan MA yang mana angkanya masih sangat rendah.

"Secara keseluruhan vaksin booster bagi guru baru 64 persen dan kita hanya punya waktu sembilan hari untuk menggenjot ini, sehingga paling tidak bisa mencapai diatas 90 persen untuk tenaga pendidik," tegasnya.

Ia menargetkan di 25 April nanti vaksin booster untuk seluruh masyarakat Kota Bogor mencapai 50 persen. Dasar pemikirannya untuk mengantisipasi dampak arus balik mudik. Pasalnya, pasca lebaran banyak arus masuk ke Kota Bogor yang sangat mungkin membawa virus dari daerahnya masing-masing.

"Itu dasar pemikirannya, agar semua bisa dilindungi tidak hanya yang mudik saja," imbuhnya.

Namun ia memahami di lapangan ada dua isu yang menghambat pelaksanaan vaksin booster. Pertama, kekhawatiran vaksin booster menimbulkan efek sakit seperti demam. Ia pun meminta agar kepala sekolah bisa menyampaikan kepada tenaga pendidik, sejauh ini booster aman.

"Tidak ada catatan kejadian pasca vaksin ada yang sakit serius, semua berjalan normal saja, banyak orang malah tidak ada gejala, walaupun ada gejala namun cepat pulih, ini Insya Allah aman," tegasnya.

Kedua, ia meminta disampaikan Fatwa MUI Nomor 15 Tahun 2021 tentang vaksin booster ketika puasa tidak membatalkan puasa dan tidak akan menimbulkan gejala yang dikhawatirkan, sebaliknya kondisi menunjukkan hal yang baik. Ia pun memberikan dua opsi kepada tenaga pendidik, pertama datang ke sentra-sentra vaksin di kelurahan terdekat.

"Dan kedua jika ada permintaan khusus, Pemkot Bogor akan melakukan koordinasi dengan Dinkes untuk membuat sentra khusus dengan catatan harus ada peserta yang datang baik itu guru, tenaga pendidik dan juga siswa," katanya.

Editor : Hilman Hilmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network