get app
inews
Aa Text
Read Next : Kaesang Hadiri Basoka, PSI Solid Menangkan Sendi-Melli

Nasi Kotak Logo Partai PSI Bikin 23 Warga Koja Keracunan 

Rabu, 03 November 2021 | 16:39 WIB
header img
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menyatakan nasi kotak berlogo PSI yang membuat 23 warga Koja mengalami keracunan diketahui mengandung bakteri Ecoli. (Foto/SINDOnews/Dok)

JAKARTA, iNews.id - Nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia atau PSI membuat 23 warga Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan diketahui mengandung bakteri Escherichia Coli (E-coli). 

Hal ini berdasarkan hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) terhadap sampel nasi kotak tersebut. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati mengatakan, nasi kotak berlogo PSI yang dibagikan kepada warga itu diolah kurang matang dan juga kurang higienis.

"Kurang matang, begitu kan bisa. Karena kurang higienis ya. Kalau ada bakteri E-coli kan berarti kurang bersih saja, bukan kedaluwarsa karena di situ (nasi kotak) enggak ada makanan kemasan," kata Yudi saat di konfirmasi Rabu (3/11/2021)

Menurut Yudi, dugaan penyebab nasi kotak logo PSI terkontaminasi bakteri E-coli karena pengolahan bahan makanan yang dilakukan juru masak kurang maksimal sehingga terjadi hal yang tidak diduga.

Adapun hasil pengujian Labkesda pada 29 Oktober 2021 terhadap sejumlah sampel dari nasi, telur, buncis dan selada oleh Labkesda, terdapat sampel yang melebihi ambang batas nilai normal.

"Normal misal 1x10', bila lebih dari 1x10' dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah," ujar Yudi. 

Berita sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan uji sampel dari makanan nasi kotak yang diduga menjadi penyebab puluhan warga Koja mengalami keracunan hingga dilarikan ke RSUD Koja.

Menurut Yudi, kedatangan BPOM diketahui untuk mendampingi Puskesmas mendatangi lokasi warga yang keracunan dan pengambilan sampel makanan pada Selasa (26/10) lalu. Namun selanjutnya, sampel tersebut dibawa Puskesmas ke Labkesda.

"BPOM itu ternyata datang mendampingi Puskesmas dalam pengambilan sampel. Saya kira sampelnya juga diperiksa BPOM langsung, ternyata sampelnya diserahkan ke Labkesda. Tapi BPOM memang turun ke lapangan," ucapnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut