BOGOR, iNews.id - Hari-hari ini kesibukan di RSUD Kota Bogor bertambah. Di lahan sisi kiri pintu masuk, tampak beberapa kendaraan berat pengangkut material bangunan hilir mudik. Bedeng-bedeng proyek dibuat dan tiang-tiang pancang beton mulai ditegakkan. Maklum disitu sedang berlangsung aktivitas revitalisasi Blok 1 yang direncanakan akan berlangsung hingga 6 bulan ke depan.
Plh. Wali Kota Bogor, Dedie A.Rachim secara simbolis telah melaksanakan ground breaking Blok I RSUD Kota Bogor pada pertengahan 13 Juli lalu.
Sejak diresmikan pada 7 Agustus 2014, inilah yang untuk ketiga kalinya RSUD Kota Bogor melaksanakan pembangunan. Tahap pertama dilakukan dengan membangun Blok 2 pada tahun 2016. Kemudian menyusul pembangunan blok 3 pada tahun 2019.
Kini dimulai pembangunan blok 1 dan blok 4 yang akan berlangsung secara bertahap. Pembangunan sejauh ini telah banyak mengubah bentuk dan penampakan bangunan lama bekas RS Karya Bhakti.
Pada kesempatan ground breaking disampaikan, anggaran pembangunan Blok 1 berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2022 sebesar Rp 50 Miliar. Sedangkan total anggaranyang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh blok I RSUD Kota Bogor kurang lebih Rp 280 Miliar.
Oleh karena itu, “Kita masih harus berusaha meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk kembali menggelontorkan bantuannya, paling tidak tahun depan jumlahnya lebih besar dari tahun ini. Syukur-syukur bisa di atas Rp 100 Miliar agar RSUD dapat memberikan peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Bogor dan sekitarnya,” ujar Dedie.
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim beserta jajaran Forkopimda Kota Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menjelaskan, pembangunan revitalisasi Blok I bernilai kontrak Rp 45,6 miliar. Seluruhnya dipergunakan untuk membangun IGD, Bedah Cito dan ICU Cito di lantai I. Sedangkan di lantai II peruntukannya untuk poliklinik.
Dengan telah selesainya bangunan 2 lantai ini nanti, RSUD Kota Bogor akan lebih mampu memberikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat. Khususnya pelayanan instalasi gawat darurat dan pelayanan pasien rawat jalan melalui poliklinik.
Hal itu terjadi, karena pada tahap awal, pembangunan blok 1 dan 4 hanya akan menyelesaikan sekitar seperempat dari keseluruhan bangunan Blok 1 dan 4 sesuai desain perencanaannya.
“Bantuan yang kami terima saat ini hanya bisa untuk mencapai seperempat dari total yang dibutuhkan sehingga proses ini masih berlanjut dan akan kita usahakan mengejarnya dengan mencari sumber-sumber pendanaan,” jelas Ilham.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Jika nanti keseluruhan bangunan blok 1 dan sebagian blok 4 sudah bisa terlaksana pembangunannya, maka akan ada penambahan tempat tidur menjadi 395 bed dari awalnya 425 bed. Jika rampung sesuai perencanaan, ruang rawat inap akan bertambah kurang lebih sebanyak 100 hingga 200 bed dari kebutuhan sebanyak 600 bed atau lebih. Juga akan ada penambahan ICU dan ruangan operasi.
Saat ini ungkap Ilham, ruangan operasi di RSUD Kota Bogor maksimal hanya bisa melakukan tindakan operasi sebanyak 17 hingga 20 kali operasi. Padahal penambahan pasien khususnya dari sekitar Kota Bogor maupun dari daerah sekitar, untuk operasi tumor misalnya, terus meningkat. Peningkatan terjadi karena RSUD Kota Bogor adalah sentral untuk penanganan pasien penderita tumor.Itulah kebutuhan yang mendorong desain pembangunan blok 1 secara keseluruhan perlu segera diwujudkan.
Dalam hal pendanaannya, bantuan dan dukungan Pemerintah Kota Bogor dan DPRD Kota Bogor, maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang diungkapkan Dedie Rachim, serta pihak-pihak lainnya menjadi penting dan sangat diharapkan.
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim usai groundbreaking revitalisasi Blok 1 RSUD Kota Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Sementara itu A. Irawan, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Blok 1 tahap awal mengakui, di luar penyelesaian bangunan Blok 1 dan 4, masih banyak fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung operasional RSUD secara keseluruhan. Diantaranya lahan parkir kendaraan bagi pegawai maupun para pasien.
"Ini masih menjadi persoalan yang terus kami upayakan untuk bisa mengatasinya,”ungkapnya.
Disadari, lahan RSUD Kota Bogor relatif terbatas dan karenanya membutuhkan perluasan. Saat ini diantaranya, untuk mengatasi menciutnya sebagian lahan parkir yang tersita karena prosespembangunan Blok 1, maka parkir pegawai telah diarahkan ke Rusunawa Menteng. Di samping itu juga telah disewa sebidang lahan di sekitar, untuk parkir sepeda motor pengunjung.
Tampaknya, masih banyak pekerjaan rumah lain untuk mewujudkan RSUD Kota Bogor yang memiliki daya dukung saranadan prasarana lebih lengkap. Semoga selalu ada solusi untuk menyelesaikan pekerjaan rumah itu.
Editor : Furqon Munawar