HARI Pahlawan 10 November dan peran Bung Tomo tak dapat dipisahkan. Namun ada satu sosok lagi yang memompa semangat berjuang rakyat Surabaya menghadapi Belanda dan Inggris yakni Kolonel Sungkono
Keduanya sangat militan tak kenal lelah menebar agitasi ke kampung-kampung untuk melawan Belanda dan Inggirs. Bung Tomo saat itu menyampaian pesan melalui radio, masuk ke telingga para pejuang lewat udara.
Suara Bung Tomo nyaring dengan letupan semangat dan heroisme untuk terus berjuang. Bung Tomo sangat piawai membakar semangat warga Surabaya di masa pertempuran.
Pasca perang Surabaya, Bung Tomo ditarik ke Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat. Ia juga diberikan pangkat militer Jenderal Mayor. Dua sisi kepingan mata uang itu menjalankan fungsinya.
Mereka mampu mengecoh sekutu, menjadikan Surabaya benar-benar membara dan kobaran perjuangan itu sampai sekarang belum padam. Dari radio, Bung Tomo mengerakan ribuan anak muda untuk angkat senjata.
Suara sinyal radio yang belum jernih masih menangkap lantang suara Bung Tomo. Para arek-arek Suroboyo yang masih muda mendekatkan telingganya ke tepi radio, mendengarkan dengan seksama.
Bismillahirrohmanirrohim..Merdeka!!! Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta