get app
inews
Aa Text
Read Next : Panitia Nasional Nyepi Saka 1946 Berakhir, Sisa Anggaran Diserahkan kepada PHDI Pusat

Markas Kopassus Grup 2 Kandang Manjangan, Dulu Lokasi Latihan Perang Pengikut Untung Surapati

Sabtu, 13 November 2021 | 14:39 WIB
header img
MARKAS Kopassus  Grup 2 di Kandang Menjangan, Kartasura. (Foto: Wikipedia)

MARKAS Kopassus  Grup 2 di Kandang Menjangan, Kartasura terlihat sama dengan  asrama-asrama Kopassus lainnya. Terlihat rapi, bersih, dan berestetika tipikal TNI. 

Namun sama sekali tidak terbayang bahwa ada sebuah bangunan bersejarah yang cukup kuno di dalamnya, pesanggrahan milik Keraton Kasunanan Surakarta. 

Lokasi yang menjadi Markas Kopassus Grup 2 di Kartasura ini berada di atas lahan seluas 250 hektare yang dulunya merupakan lahan yang diberikan Sunan Amangkurat III (1703-1705) dari Kerajaan Mataram berpusat di Keraton Kartasura, kepada Bupati Pasuruan Untung Surapati. 

Wilayah yang diberikan kepada Untung Surapati ini berada di sebelah barat Keraton Kartasura yang dikenal dengan nama Kampung Babirong. 

Kampung ini menjadi tempat bersembunyi dan berlatih perang bagi pengikut Untung Surapati yang berhasil meng-ambush pasukan VOC bersenjata lengkap di bawah Kapitan Francois Tack dan ratusan prajuritnya pada Februari 1686. 

“Ketika kekuasaan beralih kepada Pakubuwono I dan ibu kota Keraton Kasunanan berpindah lagi ke Surakarta, wilayah ini dijadikan pesanggrahan keraton lengkap dengan segara dan juga tempat untuk menjerat hewan sehingga kemudian dienal dengan sebutan “grogolan”. 

Grogol adalah perangkap hewan,” tulis buku Kopassus untuk Indonesia yang dikutip, Jumat (12/11/20021). Sejarawan Surakarta Heri Priyatmoko yang mengajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menerangkan, Sunan Amangkurat II hingga Sunan Pakubuwono II telah menggunakan Kawasan Kandang Menjangan sebagai tempat rusa berbiak untuk diburu para bangsawan dalam kesempatan khusus.

Untuk mencegah rusa melarikan diri dari Kandang Menjangan, sekeliling kawasan tersebut dipagari balok kayu jati. Ribuan rusa berkembang biak dan pada waktu tertentu diadakan acara perburuan. 

Lokasi ini sempat terlantar Ketika ibu kota Matarm pindah ke Desa Sala (kini Kota Surakarta) pada 1744 menyusul hancurnya Keraton Surakarta sebagai dampak Perang Geger Pacinan melawan VOC pada 1740-1743. Pada masa kekuasaan Sunan Pakubuwono IV (1788-1820), tepatnya pada 1811 diadakan pembenahan bekas lahan Keraton Kartasura. 

Hewan-hewan peliharaan dipindahkan Kembali ke bekas lahan Keraton Kartasura termasuk termasuk kawanan rusa sehingga Kandang Menjangan hidup Kembali. 

Saat ini, sebagian bangunan pesanggrahan itu masih berdiri utuh dan berada di bagian belakang Markas Grup 2 Kopassus. Bangunan dipelihara dan masih terlihat baik, walaupun dibiarkan kosong.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut