get app
inews
Aa Read Next : Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana, Bogor: Langkah Tanggap Pangdam Jaya

Begini Cara Merekrut Anggota Kopassus sebagai Pasukan Terbaik Antiteror 

Selasa, 02 Agustus 2022 | 17:40 WIB
header img
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terkenal sebagai salah satu pasukan elite di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Foto Dok SINDOnews

JAKARTA, iNewsBogor.id - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terkenal sebagai salah satu pasukan elite di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dimana Prajurit Kopassus memiliki kemampuan khusus diatas rata-rata prajurit infrantri lainnya seperti dapat bergerak lebih cepat dalam menembak, pengintaian serta antiteror. 

Kemampuan antiteror satuan Kopassus sangat handal di segala medan penugasan karena ada satu satuan khusus antiteror yang bernama Detasemen Khusus 81 atau disebut juga Sat-81

Dimana satuan ini bergerak dalam unit kecil dengan waktu penyelesaian relatifsingkat dalam menanggulangi serangan teroris, sesuai slogannya yaitu "tidak diketahui, tidak terdengar, dan tidak terlihat". 

Seorang prajurit Sat-81 Kopassus dituntut mampu melaksanakan pembebasan sandera. Karena, prajurit yang tergabung dalam satuan ini memiliki spesialisasi kemampuan khusus diatas rata-rata untuk operasi antiteror dan mahir menggunakan berbagai jenis senjata.  

Dalam buku "Kopassus untuk Indonesia" yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara, ada empat tes yang harus dilalui dalam seleksi masuk sebagai anggota Sat-81 Kopassus. 

Proses rekrutmen ini dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan Para dan Komando di Batujajar, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah.  

Setelah lulus dari pendidikan tersebut, prajurit ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2 untuk mendapat orientasi pengalaman operasi Komando dan Sandhi Yudha. 

Prajurit yang ingin bergabung dengan unit Sat-81 harus melewati beberapa tahapan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. 

Berikut tahapannya: 

1. Mengikuti tes psikologi dengan hasil IQ harus di atas rata-rata 110. 

2. Tes kesehatan (Status Kesehatan/Stakes II) untuk mengetahui kondisi prajurit. Stakes II merupakan standar penilaian pada tes kesehatan dengan kondisi meski memiliki kelainan atau penyakit derajat ringan tidak mengganggu fungsi tubuh.  

3. Tes jasmani kategori BS. Kategori BS dalam tes jasmani ini berarti prajurit dalam kondisi baik sekali. 

4. Tes Pantukhir (panitia penentuan akhir). Prajurit akan diterjunkan di lapangan guna mengetahui tingkat kemampuannya dan sebagai penentu prajurit tersebut lolos seleksi atau tidak.

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Berita iNews Bogor di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut