BOGOR, iNews.id - TremPakuan, moda transportasi berbasis rel yang akan melayani mobiliitas warga untuk tujuan tujuan terrentu di dalam Kota Bogor terus digodog mulai perencanaan, skema pembiayaan sekaligus realisasinya.
Tahapan tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) terkait perencanaan dan pengembangan perkeretaapian perkotaan (trem) di Kota Bogor yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama PT. KAI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT. Colas Rail, di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (31/8/2022).
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Bima Arya mengatakan, FGD ini membahas kelanjutan trem di Kota Bogor yang mana trem perencanaan ini sudah berjalan, kajian-kajian teknisnya pun sudah semakin matang. Saat ini pihaknya memasuki fase untuk fokus pada proses pendanaannya.
"Kami akan mengeksplor proses-proses pendanaan sambil menyempurnakan terus kajian teknisnya," ujarnya.
Namun diakuinya, proses pendanaannya memang akan sedikit berliku karena tidak mengandalkan APBN dan APBD.
Pihaknya pun memikirkan beberapa model yang akan dijajaki. Untuk itu sudah disepakati kerjasama antara Pemkot Bogor lewat Perumda Transportasi Pakuan yang akan bermitra bersama IIF.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
"Ini bagian dari penataan transportasi jangka panjang, trem kita mulai sekarang dan lakukan akselerasi di masa depan. Angkot nanti hanya menjadi feeder di batas pinggiran kota, di pusat kota dilayani Biskita dan trem," tuturnya.
Managing Director & Chief Investment Officer IIF, M. Ramdhan Harahap menyatakan sudah mendengar dan melihat proyek trem Kota Bogor. Dia menilai ini merupakan salah satu proyek yang sangat vital dari sisi keberlanjutan dan dari visi misi Kota Bogor sebagai Heritage City, Green City dan Smart City.
"Kami sebagai katalis pembiayaan di Indonesia siap untuk support baik dari sisi pendampingan dan juga pembiayaan proyek ini agar tidak membebani APBD Kota Bogor. Pendanaan untuk trem ini diperkirakan membutuhkan Rp 1,2 Triliun," sebutnya.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Direktur Prasarana BPTJ Kemenhub, Zamrides mengatakan sangat mendukung proyek ini, terutama dari segi pengintegrasian antar moda.
"Ada LRT, commuter dan di Barangsiang akan di bangun TOD untuk mendukung program ini."Dari segi integrasi dan TOD kami sangat mendukung program trem di Kota Bogor," katanya.
Sementara, Direktur Sarana Perkeretaapian, Djarot Tri Wardhono turut memberikan dukungan proyek trem yang digagas Wali Kota Bogor dan akan mendukung dari sisi perizinan dan rekomendasi.
Editor : Furqon Munawar