Dalam satu kali pengisian baterai, taksi terbang EHang 216 memiliki kemampuan terbang sejauh 30 kilometer dan mampu mengangkat beban maksimal 220 kilogram dengan kecepatan maksimal 130 km per jam dengan menggunakan tenaga listrik.
Ehang 216 yang saat ini masih menunggu izin regulasi untuk bisa resmi terbang komersial di Indonesia tersebut memiliki lebar 5,6 meter, dan tinggi 1,7 meter dan termasuk salah satu kategori Autonomous Aerial Vehicle (AAV), vertical take-off and landing (VTOL).
Rudy menjelaskan, EHang 216 dengan 16 baling-balingnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan telah dicoba terbang di lebih dari 40 kota di delapan negara.
Kemudian tingkat keselamatannya jauh lebih aman daripada helikopter konvensional karena mempunyai 16 baling-baling.
"Jika ada keadaan darurat yang pertama dilakukan adalah alert system jadi tidak akan terbang," ujarnya.
Sistem keamanan lainnya yaitu EHang 216 dapat kembali ke titik asal dan mendarat sesegera mungkin," ujarnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta