TIMIKA,iNews.id - Nanggala Kopassus TNI AD sempat mengalami bentrok dengan Satgas Amole Brimob Polri di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua.
Bentrok 2 satuan elite ini terjadi pada Sabtu 27 November 2021. Akibat keributan yang tidak seimbang tersebut sebanyak 5 anggota Satgas Amole terluka.
Kelima anggota yang terluka yaitu
1. Bripka Risma terkena bendol stick
2. Bripka Ramazana luka ringan
3. Briptu Edi, luka ringan tergores sangkur
4. Bharaka Heru luka ringan
5. Bharatu Julianda mengalami luka ringan.
Sementara seorang lagi Bharatu Munawir tidak terluka akibat keributan tersebut.
Keributan antara satuan elite ini berhasil didamaikan namun demikian hal ini mendapat perhatian khusus Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, TNI telah berkoordinasi dengan Polri untuk memproses hukum semua anggota yang terlibat dalam bentrokan. "TNI sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," ujar Andika, Senin (29/11/2021).
Puspom TNI bersama sama dengan Puspomad sedang lakukan proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat.
Berikut profile dua satuan elite tersebut
1. Nanggala Kopassus
Tim Nanggala identik dengan sebutan tim kecil intelijen tempur Kopassus yang dibentuk sejak Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dipimpin Yogie Soewardi Memed yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal TNI.
Personel tim ini merupakan prajurit pilihan dari korps baret merah yang selain mempunyai kemampuan 'Komando' juga mumpuni dalam bidang Sandhiyudha (intelijen tempur). Karena anggotanya telah menempuh brevet PARA KOMANDO di Batujajar dan Cilacap.
Tim ini memiliki kemampuan khusus diatas rata rata prajurit Infantri Raider seperti bergerak lebih cepat dalam setiap penguasa medan atau matra baik darat, laut maupun udara; survival, amphibi, lintas udara, mobil udara, pertempuran jarak dekat; pengintaian dan infiltrasi serta kemampuan anti teror.
Sehingga wajar jika tim ini sering dilibatkan dalam awal operasi besar TNI baik di dalam maupun luar negeri.
Namun operasi tim ini tertutup dan tugasnya yang bersifat rahasia sehingga mayoritas dari kegiatan mereka hanya diketahui pimpinan operasi.
Sehingga keberhasilannya pun hanya kerap tersiar dari mulut ke mulut sesama anggota pasukan di lapangan. Namun keberhasilan tim ini diakui di kesatuannya saat mereka selesai melaksanakan tugas operasi.
2. Satgas Amole
Satgas Amole adalah Satuan Tugas Pasukan Brigade Mobile (Brimob) yang ditempatkan untuk mengamankan objek vital PT Free Port Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua. Keanggotaan Satgas Amole diambil dari Brimob Nusantara. Masa waktu penugasan pasukan Brimob yang bertugas dalam Satgas Amole berkisar empat sampai lima bulan dengan kekuatan pasukan sekitar 420 personel.
Mereka akan mengamankan areal PT Free Port Indonesia di Kabupaten Mimika dari segala potensi gangguan diantaranya penembakan dari pihak KKB atau yang lebih dikenal TPNPB OPM.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta