BOGOR, iNewsBogor.id - Isak tangis mewarnai acara buka puasa bersama narapidana bersama keluarga yang digelar jajaran Lapas Kelas II A Bogor, Minggu, (2/4/2023).
Para narapidana yang sangat memendam kerinduan berbuka puasa bersama mencicipi hidangan berbuka khas keluarga seolah menemukan momentumnya. Wajar haru biru pun mewarnai acara buka puasa bersama dari awal hingga usai.
Salah seorang keluarga narapidana kasus Narkoba asal Bogor Heni, mengaku merasa bersyukur bisa kumpul berbuka puasa bareng anaknya. Kesempatan yamg tidak pernah ia rasakan jauh sebelumnya seraya mengucapkan terima kasih pada pihak Lapas Bogor.
"Alhamdulillah saya bersyukur bisa nengok anak saya sambil buka puasa bersama. Saya terima kasih sama petugas(Lapas Bogor-red) yang memberi kesempatan ini," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Suasana buka puasa bersama keluarga napi Lapas Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Heni pun nampak memperlihatkan hidangan berbuka kesukaan anaknya mie goreng kecap, masakan ikan tongkol sambel merah dan hidangan buka puasa lainnya.
Sebelumnga pemandangan berbeda nampak saat ratusan orang memadati Lapas Kelas llA Bogor yang biasanya terlihat sepi. Mereka adalah keluarga tahanan dan narapidana. Mereka datang atas seizin pihak Lapas buka puasa bersama keluarga dan diperkenankan membawa serta hidangan berbuka khas keluarga lewat pemeriksaan ketat.
Langkah terobosan Lapas Kelas II A Bogor memang baru kali pertama menggelar program buka bersama keluarga dengan WBP. Hal ini dilakukan guna memenuhi hasrat dan kerinduan bertemu dengan keluarga di momentum Ramadhan.
Kepala Lapas Kelas IIA Bogor, Sopian mengatakan, di momentum bulan suci Ramadan ini, pihaknya ingin memberikan hak WBP untuk tetap dapat menjalin silaturahmi kepada sanak saudara.
“Kami Lapas Bogor mencoba bagaimana caranya ada satu pelayanan diluar dari kebiasaan tetapi dapat mengena langsung kepada pribadi WBP, salah satunya buka puasa bersama dengan keluarga,” kata Sopian pada iNewsBogor.id usai buka puasa bersama di Lapas, Minggu (2/4/2023) malam.
Kalapas Bogor Sopian sebut buka puasa WBP bareng keluarga pertama kali di Lapas Kelas llA Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Oleh karena itu, di momentum Ramadhan kali ini pihaknya mencoba memberikan solusi, bagaimana merekatkan hubungan antara keluarga dengan WBP.
“Di Kota Bogor baru pertama, tentunya ini tidak ada dalam program yang digariskan oleh pimpinan kami tetapi kami membuat bagaimana momentum bulan suci dapat berkesan dihati warga binaan dan keluarganya,” tambahnya.
Apalagi, lanjut Sopian, dua tahun terakhir masyarakat terkendala dengan pandemi Covid-19 yang membuat mereka sulit satu sama lain untuk melakukan besuk.
Khusus yang datang untuk melakukan buka puasa bersama ini merupakan keluarga inti WBP, dan itupun dibatasi maksimal dua orang kunjungan. Namun faktanya tak disangka respon pun muncul sangat luar biasa karena dari total sekitar 80-90 pendaftar, hingga Minggu 2 April petugas mencatat ada 200 lebih WBP yang mendaftar.
"Saya melihat ini jadi pengobat rindu, saya melihat ada yang menangis ketika bertemu sanak saudaranya karena sudah lama tidak saling bertemu,” sambungnya.
Tampak suka cita para napi bersama keluarga berbuka puasa. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Sopian menjelaskan, setiap keluarga yang masuk ke lapas tentunya melakukan serangkaian pemeriksaan yang ketat, baik penggeledahan maupun pemeriksaan melalui X-Ray. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya penyelundupan.
"Alhamdulillah terjaga dan tidak ada upaya penyelundupan barang-barang yang dilarang. Karena memang kita sudah sosialisasikan, penggeledahan ini akan dilakukan secara ketat,” ungkap Sopian.
Selain pemeriksaan warga yang berkunjung, petugas juga melakukan pemeriksaan pada makanan yang dibawa termasuk menghindari makanan kemasan yang dijual di warung-warung atau toko.
"Ini untuk meminimalisir penggeledahan, jadi semakin banyak yang terkemas kan berarti harus dibuka dan memakan waktu. Jadi, barang yang bisa masuk hanya makanan yang dibuat oleh keluarga. Karena seenak-enaknya makanan yang ada di Lapas lebih enak makanan yang dibawa keluarga,” jelas Sopian.
Pada kesempatan ini, Sopian mengaku akan mengadakan kegiatan serupa setidaknya selama dua kali pada Ramadan 2023.
Aula Lapas Bogor dipadati napi dan keluarga di acara buka puasa. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
“Semoga dengan diberikan pelayanan warga binaan Lapas Bogor semakin termotivasi untuk selalu berbuat baik, dan punya motivasi segera bebas, dan berkumpul pada keluarga,” pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar