Sinopsis The Boogeyman, Cerita Mitos Klasik Karya Stephen King

BOGOR, iNewsBogor.id - Stephen King kembali lagi ke layar lebar. Meskipun kurang terkenal di Indonesia, The Boogeyman termasuk karya Stephen King yang paling mudah diingat. Selain karena nama itu merupakan mitos klasik yang sudah ada sejak 2000 tahun silam, nama Boogeyman memang sering diceritakan orang tua kepada anak anak secara turun temurun.
The Boogeyman merupakan salah satu cerita pendek lawas milik Stephen King yang pertama kali terbit di majalah bernama ‘Cavalier’ pada tahun 1973 dan kemudian diterbitkan lagi dalam kumpulan karya cerita pendek karya Stephen King yang berjudul ‘Night Shift’ pada tahun 1978.
Cerita pendek The Boogeyman sebenarnya pernah diadaptasi dalam sebuah film pendek berjudul sama di tahun 1982. Film tersebut masih tetap setia mengikuti alur cerita di cerpennya, sedangkan di film terbarunya kali ini ada sedikit perbedaan.
Sinopsis The Boogeyman mengisahkan seorang Dokter Will Harper (Chris Messina), seorang psikiater yang mempunyai dua anak perempuan, Sadie (Sophie Thatcher) dan adiknya Sawyer yang lebih muda (Vivien Lyra Blair). Kedua anaknya, terutama Sadie, masih berduka atas kehilangan ibu mereka setahun yang lalu dalam kecelakaan mobil. Will membuka konsultasi di rumahnya sendiri.
Suatu hari ia kedatangan seorang pasien misterius yang mengenalkan dirinya sebagai Lester Billings. Kepada sang dokter, Lester menceritakan tentang kematian ketiga anaknya yang masih kecil dalam beberapa tahun terakhir.
Anak-anak tersebut meninggal secara misterius karena penyebab yang tampaknya tidak berhubungan, ketika ditinggal sendirian di kamar tidur mereka.
Sang dokter yang mendengar kisah Lester tersebut, segera menelpon polisi dan tanpa ia sadari, Lester menyelinap pergi dan gantung diri di lemari milik almarhum istrinya yang sudah meninggal.
Sejak kematian Lester di rumah tersebut, kedua anak Will mulai merasakan sesuatu yang tidak beres di rumah mereka. Sawyer mulai ketakutan saat melihat kegelapan di dalam kamarnya, dan ia mulai melihat ada sosok besar yang melihatnya dari kegelapan.
Sawyer kemudian menceritakannya kepada kepada sang kakak. Sadie tak serta merta memercayai kisah adiknya. Namun, ia mulai merasakan hal yang sama dan mulai mencari tahu siapa Lester itu sebenarnya dan menemukan sesuatu yang gelap dan mengerikan di rumah Lester.
Bisakah nanti Sadie menyingkirkan makhluk itu selamanya dari rumahnya?
Apa yang dihadirkan di The Boogeyman terbaru ini selaras dengan cerita pendek yang dibuat Stephen King. Mulai dari karakternya, ceritanya, bahkan bisa dikatakan versi terbaru ini merupakan film panjang terbaik yang pernah dihadirkan di layar lebar selama 40 tahun lebih (mengacu dari rilis saat cerita pendeknya dirilis).
Melihat siapa yang duduk di bangku sutradara The Boogeyman tentu kita tak akan kaget. Nama Rob Savage memang telah mengemuka secara luas setelah ia luar biasa dalam menyutradarai Host (2020) yang sangat efektif dalam durasi yang terbilang pendek (hanya berdurasi 57 menit), mampu menghantarkan teror mencekam lewat gawai dan komputer, dan juga dalam kegelapan.
Dalam The Boogeyman, atmosfer kegelapan digambarkan secara sangat intens dan sangat konstan. Kita yang tadinya tidak bisa melihat sosok yang ada di balik kegelapan ini, secara perlahan bisa melihat manifestasi apa yang ada di balik kegelapan, lewat dua titik kecil samar yang nyaris tak terlihat.
Cara Rob menggiring rasa keingintahuan audiens berhasil, hingga memasuki paruh kedua film yang mulai menampakkan sosok asli Boogeyman itu seperti apa. Saat Sawyer memakai bola lampunya yang besar di kolong ranjangnya, kita dihantui ketakutan, apakah makhluk itu menunggu di ujung sana?
Apakah tiba-tiba lampunya mati dan akan menyerang Sawyer secara tiba-tiba? Rasa cemas berlebih itulah yang dihadirkan lewat sejumlah adegan krusial saat kita melihat film ini.
Suasana gelap di sepanjang film memang didukung oleh pengembangan karakter dari Boogeyman yang mengharuskannya berada di area gelap tanpa cahaya. Bahkan saat berada di rumah Lester pun, satu-satunya cahaya hanya dihadirkan dari puluhan nyala lilin yang diletakkan di lantai.
Bahkan kita pun harus menahan napas, menunggu apa yang terjadi kemudian kalau lilin itu semua mati dan Boogeyman muncul. Jumpscares kadang muncul tiba-tiba dalam kegelapan tanpa kita duga, dan kengerian yang dihadirkan dalam The Boogeyman tergolong sangat menakutkan.
Skoringnya pun sangat mendukung tiap adegan yang dihadirkan. Saat media screening yang diadakan Disney kemarin, Cineverse melihat banyak audiens berteriak, terkejut melihat jumpscares yang tiba-tiba saja muncul, dan itu terjadi berkali-kali.
Penasaran dengan The Boogeyman, saksikan film ini yang akan tayang serentak di Indonesia mulai 9 Juni 2023.
Editor : Ifan Jafar Siddik