Tiga pesan yang dimaksud Bima Arya antara lain, pertama adalah konsistensi APEKSI untuk mengawal otonomi. "Ada aspirasi dari para wali kota untuk reformasi lagi terkait dengan sistem pendidikan, evaluasi mendasar sistem zonasi PPDB, penganggaran dalam mandatory spending yang perlu dihitung kembali karena membebani daerah, kewenangan pusat dan daerah, dan hal-hal lain," ujar Bima.
Pesan kedua, lanjutnya, soal menjemput target-target Indonesia Emas 2045. Karena masa depan 2045 sangat ditentukan sekarang.
"Ketiga, kita juga fokus di tahun politik ini jangan sampai pembangunan terhenti. Kita memasuki masa transisi kepemimpinan. Tapi perencanaan dan pembangunan harus terus berlanjut," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menyatakan Rakernas Apeksi tahun ini sangat bersejarah.
"Alhamdulillah teman-teman Apeksi dibawah kepemimpinan Kang Bima berhasil mengundang calon pemimpin bangsa untuk berdiskusi di forum yang terhormat ini. Untuk bisa menerima gagasan-gagasan dari seluruh kota di Indonesia. Saya kira, ini sejarah. Sebelum selesai para wali kota menunaikan tugas, masih bisa berbuat untuk bangsa dan negara dengan gagasan dari masing-masing kota yang ada," kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya.
Rakernas XVI APEKSI dibuka oleh Sekjen Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro yang mewakili Mendagri dan Presiden. Hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Direktur Eksekutif APEKSI Alwis Rustam, para perencana kota dan undangan lainnya.
Editor : Furqon Munawar