get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi Jadi Wamendagri, Bima Arya Nyatakan Netral di Pilkada Bogor 2024

DPR Nilai Pemerintah Lamban Tangani Insiden Tambang Emas Banyumas

Senin, 31 Juli 2023 | 14:17 WIB
header img
Delapan pekerja tambang emas di Banyumas terjebak dalam lubang tambang sejak Selasa (25/7). DPR nilai pemerintah lambang menanganinya. (ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA)

JAKARTA, iNewsBogor.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah bergerak cepat menangani insiden di tambang emas Banyumas, di mana delapan orang penambang terkurung. 

Mulyanto menilai bantuan yang diberikan pemerintah terlambat sehingga hingga hari kelima, para penambang belum dapat dievakuasi.

"Miris saya mengikuti kabar kejadian di Grumbul Tajur, Banyumas. Ada delapan nyawa yang terkurung di bawah tanah tapi respons pemerintah malah lamban. Mereka seperti tidak dihargai. Kalau di luar negeri, kejadian seperti ini bakal menarik perhatian masyarakat," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).

Mulyanto juga menekankan agar pemerintah tidak lepas tangan atau pilih kasih dalam membantu penambang rakyat. Kejadian ini tidak boleh dianggap enteng hanya karena terjadi di tambang rakyat.


Mulyanto.

Pemerintah, kata Mulyanto, harus adil dalam menyikapinya dan mempercepat proses perizinan untuk mengubah tambang ilegal seperti di Banyumas menjadi legal.

"Pemerintah, dalam prakteknya sangat lamban dalam merespon proses perizinan tambang rakyat ini. Apalagi dengan sistem perizinan yang sentralistik di pusat," ungkap Mulyanto.

Lebih lanjut, Mulyanto menambahkan pemerintah harus melaksanakan pembinaan dan pengawasan bagi tambang rakyat, agar para penambang dapat menerapkan praktik penambangan yang baik (good mining practice).

Hal ini penting untuk keselamatan dan kesehatan para penambang dan pengelolaan lingkungan sekitar tambang, termasuk pasca tambang. Dengan pembinaan ini, produktivitas penambangan akan meningkat dan pendapatan bagi warga juga akan semakin baik. 

"Proses ini juga akan mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta iuran lain bagi Pemerintah Daerah," kata Mulyanto.

Diketahui, delapan penambang terjebak di lubang tambang emas di Banyumas, Selasa (25/7). Mereka terjebak karena ada kebocoran air yang cukup deras hingga menggenangi lubang.

Tim Basarnas Special Group pun dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Tim SAR Gabungan yang dikerahkan hingga Sabtu pagi sebanyak 220 orang.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut