Selain itu, investasi atau PMTB menguat 4,63 persen. Penguatan investasi ini didukung kebijakan struktural dan insentif dari pemerintah.
Indikator lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi RI, yakni tingginya belanja pemerintah melalui APBN yang mencapai 10,62 persen.
Belanja pemerintah yang signifikan ini tentu mendorong kegiatan ekonomi Indonesia di saat kinerja ekspor minus 2,75 persen dan impor minus 3,08 persen, akibat perlemahan ekonomi global.
Ani turut memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi secara spasial atau daerah merata.
"Jawa tumbuh 5,18%. Sumatera 4,90%, Kalimantan 5,56%, Sulawesi 6,64%, Bali dan Nusa Tenggara 3,01% dan Papua 6,35%. Berbagai pembangunan infrastruktur mendorong pemerataan pembangunan seluruh negeri," papar Ani.
Ke depan, pemerintah bakal menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sejumlah cara. Antara lain, terus menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran, mengurangi kesenjangan, serta menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata.
"APBN #uangkita sehat bekerja keras melindungi rakyat, dan mendukung ekonomi yang tumbuh berkualitas, merata dan berkelanjutan," pungkas Ani.
Editor : Ifan Jafar Siddik