Aparat gabungan Babinsa dan Babinkamtibmas Kecamatan Parung pun kewalahan. Pasalnya, warga semakin keras menyuarakan aksi penolakan. Selain memblokade jalan, warga juga menghadang alat berat yang sedang beroperasi.
Kepala Desa Iwul, Nazim mengatakan, pihak pengembang harusnya berkoordinasi dengan para tokoh, baik RT, RW dan sesepuh warga sekitar, tidak langsung melakukan pembongkaran makam.
“Harusnya pengembang, dalam hal ini PT Grand Duta City, berkoordinasi dengan aparat setempat, tidak sekonyong-konyong langsung datang bawa alat berat dan membongkar makam leluhur kami," ujarnya.
Beruntung, aparat desa, TNI dan polri melerai aksi amarah warga, hingga akhirnya masa dapat bertemu dengan pihak pengembang. Namun hingga berita ini diturunkan, belum bisa dikonfirmasi , dengan alasan harus menghubungi kantor pusat di Jakarta
Sebelumnya, warga melakukan aksi penghadangan sejumlah alat berat , sebagai bentuk aksi protes atas tindakan pihak pengembang yang telah mengeksekusi lahan pemakaman seluas kurang lebih dua ribu meter.
Editor : Hilman Hilmansyah